tag:blogger.com,1999:blog-44525884507448362562024-02-08T08:26:12.683-08:00Sejarah Umumedi maskubhttp://www.blogger.com/profile/07583867869761617798noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-4452588450744836256.post-22543611314701639922011-03-22T23:04:00.000-07:002011-03-22T23:04:15.471-07:00MATERI SEJARAH KLS XI SEMESTER 2BAB VI PERUBAHAN BIDANG KEHIDUPAN MASYARAJAT INDONESIA<br />
AKIBAAT PENGARUH BARAT<br />
--------------------------------------------------------------------------------------------------<br />
STANDAR KOMPETENSI<br />
Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh barat sampai dengan penduduk jepang <br />
KOMPETENSI DASAR<br />
Menganalisis perkembangan pengaruh barat dan perubahan ekonomi . demograpi dan kehidupan sosial budaya di Indonesia pada masa colonial<br />
Pertemuan 1-6<br />
Tujuan pembelajaran<br />
1. Dapat menjelaskan pengertian kolonialisme dan imperialism<br />
2. Mampu menguraikan latar belakang dan jenis jenis imperialism<br />
3. Dapat Menganalisis latar belakang Kedatangan bangsa barat ke Indonesia<br />
4. Dapat menguraikan perkembangan kekuasaan belanda di Indonesia<br />
5. Dapat Menganalisis pengaruh kolonialisme barat terhadap Indonesia<br />
Pertemuan 1-4<br />
Ringkasan materi<br />
a. Ringkasan materi<br />
Awal mulanya bangsa barat melakukan ekspedisi disebabkan oleh jatuhnya konstantinopel ke tangan kholifah turki. Konstantinopel merupakan Bandar rempah rempah dari daerah timur ke barat. akhirnya barat benar benar kekurngan rempah rempah sebagai bahan pokok kehidupan sehingga mereka mulai mencari jalan menuju daerah pusat penghasil rempah rempah.<br />
Sejarah pelayaran eropa diawali oleh para ekspedisi dari Negara spayol. yaitu pada thn 1580, Raja Philip spayol naik tahta ia berhasil mempersatukan spayol dan portugis sehingga belanda kesulitan mengambil rempah rempah dari lisboon karena sudah di kuasai spayol selanjutnya Claudius berhasil menemukan kunci rahasia pelayaran ke timur jauh. Sehingga dia menyusun peta yang disebut india barat dan timur akan tetapi belum berhasil menemukan tempat yang aman dari serangan portugis. Liscoten (belanda) berhasil menemukan pulau jawa yang tidak dikuasai portugis dan banyak menghasilkan rempah rempah untuk diperdagangkan. <br />
Thn 1595 cornelis de houtman yang merasa mantap mengumpulkan modal untuk membiayai perjalanan ke timur jauh . april 1595 cournelis dan dan de keyzer dengan 4 buah kapal memimpin perjalanan. Factor factor yang mendorong bangsa eropa melakukan perjalanan adalah :<br />
1. Kisah perjalanan markopolo 1254-1324 seorang pedagang dari venisia itali ke cina yang dtuangkan dalam buku “Book of Verious Experlances” mengisahkan tentang keajaiban dunia atau imago mundi .<br />
2. Jatuhnya konstantinopel ibukota romawi timur ketangan kesultanan turki thn 1453 menyebabkan terputusnya hubungan dagang ke dunia timur. Sehingga mereka berusaha sendiri ke pusat rempah rempah di asia.<br />
<br />
a. Pengertian Imperialisme dan Kolonialisme<br />
Imperialism berasal dari kata imperare, artinya sebagai usaha suatu Negara untuk menguasai Negara lain demi kepentingan ekonomi polirik dan budaya. Dari situ kemudian berkembang istilah imperator yaitu sebutan untuk orang yang berkuasa atas suatu wilayah. Sedangkan wilayah kekuasaanya kemudian disebut imperum. Pengertian imperalisme adalah suatu sistem penjajahan langsung suatu Negara terhadap Negara lain untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dan politik Negara induk.<br />
Sedangkan kolonialisme yang berasal dari kata colonus (colonia) diartikan sebagai suatu tindakan untuk menguasai daerah tertentu. Pengertian kolonialisme secara umum adalah sistem dimana suatu Negara menguasai Negara lain termasuk rakuyat dan sumber dayanya. Abad ke 19 merupakan pancake p0erkembangan kolonilisme darena hamper seluruh Kawasan benua afrika di kuasai oleh bangsa barat ( eropa ) . Megara yang menjadi kolonisator pertama adalah portugis dan spanyol.<br />
Imperialism dan kolonialisme berkembang karena dipengruhi oleh beberapa factor seperti <br />
a. Keinginan untuk menjadi Negara yang besar<br />
b. Perasaan sebagai bangsa yang istimewa secara ras <br />
c. Keinginan untuk menyebarkan agama suatu Negara<br />
d. Memajukan kegiatan perdagangan suatu Negara.<br />
b. Negara Negara barat yang datang ke Indonesia<br />
Sejak lama bangsa Indonesia dikenal sebagai penghasil rempah rempah yang laku dipasaran dunia. Banyak pedagang asia yang dating ke Indonesia yang menari rempah rempah dan menjualnya ke eropa. Namun bangsa eropa kemudian melakukan pencarian sendiri langsung dari sumbernya. Jenis rempah rempah yang dibutuhkan adalah cengkeh, lada, pala dan bunga pala yang disebut (Fuli) yang berfungsi sebagai obt obatan . bumbu. Dan penghangat tubuh disaat musim dinging.<br />
Begitu pentingnya rempah rempah bagi bangsa eropa sehingga muncul ungkapan “semahal lada “ atau siapa yang menguasai rempah rempah mereka menguasai kerongkongan eropa<br />
<br />
Adapun faktor faktor yang melatar belakangi Kedatangan bangsa eropa ke Indonesia adalah :<br />
1. Keinginan mendapatkan rempah rempahke daerah asal dengan harga yang murah<br />
2. Adanya semangat penaklukan Reconguesta terhadap orang orang yang beragama islam serta daerah daerah kekuasaan yang dimiliki kerajaan 2 islam tersebut. Semangat ini misalnya dilakukan oleh spanyol Ratu Isabela membiayai perjalanan samudra Columbus thn 1492 untuk mencari jalan ke barat.<br />
3. Berkembangnya teknik pelayaran dari penemuan kompas yang berfungsi menentukan arah dan posisi laut. Mereka menciptakan kapal yang lebih mudah dan lebih cepat digerakan dengan memperbaiki kontruksi kapal serta memadukan layar yang berbentuk segitiga dengan tali temali persegi.<br />
4. Penemuan Copernicus yang di dukung oleh Galileo galiley menyatakan bahwa bumi ini bulat . pendapat ini memperkuat keberanian para pelaut karena orang yang berlayar ke dunia timur tidak akan tersesat semakin ketimur akan semakin dekat ke tempat semula.<br />
5. Adanya keinginan untuk lebih jauh mengetahui rahasia alam . keadaan georgafi dan bangsa bangsa yang mendiami belahan bumi lain<br />
6. Ingin memperoleh keuntungan / kekayaan yang sebanyak banyaknya<br />
Beberapa Negara yang menjadi pelopor datang ke Indonesia<br />
Pelopor penjelajahan dari portugis adalah pangeran Henry 1394-1460 yang sampai di pantai barat afrika selatan yaitu tanjung harapan. Penjelajahan ini diteruskan Vasco dagama 1497-1499 dan sampai di goa india . dalam upaya untuk mendapatkan rempah rempah ke sumber aslinya portugis berusaha untuk menguasai pusat perdagangan malaka yang dilakukan Al Fondso de Al burquerque 1511 keberhasilan portugis menjadikan kota lisabon menjadi pusat perdagangan rempah rempah di eropa.<br />
a. spanyol<br />
bangsa spanyol ini melakukan perjalan menuju arah barat karena telah ada kesepakatan sebelumnya dengan perjanjian Thordesillas thn 1492 dengan restu paus untuk menyebarkan agama Kristen kotolik ke seluruh dunia. Isi perjanjian ini adalah portugis berlayar ke arah timur dan spanyol ke arah barat. Para penjelajah dari spanyol antaralain Columbus dan Magellan ( Magelhaens ), Columbus menemukan pulau amerika yang diyakininya sebagai india. Dan megellan sampai di Filipina 1521 dan ia terbunuh. Perjalanan dilanjutkan oleh Sebastian del kano yang tiba di Maluku dan terjadi kontak senjata dengan portugis 1522 dan diselesaikan dengan perjanjian saragosa yang isinya ialah :<br />
1. daerah kekuasaan portugis adalah brasilia sampai Maluku<br />
2. daerah kekuasaan spanyol adalah mexico ke barat sampai Filipina <br />
<br />
b. belanda<br />
meskipun di eropa talah muncul pusat perdagangan rempah rempah namun belanda pun akhirnya berupaya juga untuk mendapatkannya langsung dari sumbernya. Belanda datang ke Indonesia disebab kan oleh portugis yang melarang belanda berdagang di lisabon eropa barat. Belanda pertama kali datang di Indonesia 1596 , ekspedisi yang di pimpin oleh Cornelius de houtman yang berhasil mendarat di banten namun ekspadisi pertama kurang begitu menguntungkan karena sikap mereka yang kurang ramah sehingga di usir dari banten, Kedatangan belanda yang kedua dipimpin oleh Jacob Van Neck ia berhasil mendarat di Maluku dan dapat membawa hasil yang sangat banyak. Keberhasilan Van Neck ini mendorong pedagang belanda datang langsung ke Indonesia.<br />
c. Inggris<br />
Inggris merupakan Negara yang paling banyak memiliki daerah jajahan yaitu benua amerika bagian utara Australia , afrika, maupun asia. Jajahan inggris di asia terutama india, Semenanjung Malaya. Inggris mendirikan perusahaan dagang EIC (East Indian Company) thn 1600 bermarkas di india.pengaruh inggris di Indonesia yaitu pada pemerintahan Raffles 1811-1816 namun inggris di Indonesia kalah bersaing dengan belanda.<br />
1. Masa pendudukan VOC<br />
Awal perjalanan belanda ke Indonesia yaitu berkat Jan Huygen Van Linschoten orang belanda yang ikut dalam penjelajahan portugis, ia menulis buku “ Itinerario, Voyage ofte Schepevert near Oost ofte Portugaels Indiens” ( catatan perjalanan ke timur atau hindia portugis )<br />
Setelah Cornelius de houtman sampai di Indonesia thn 1596 maka Compagnie Van Verre thn 1598 memberangkatkan 8 kapal dipimpin Van Neck dan Warwijk dengan waktu tempuh 7 bulan perjalanan untuk sampai di Indonesia, keberhasilan belanda mendorong perusahaan belanda lainnya untuk mengikuti jejaknya , sehingga memberangkatkan kembali 62 kapal menuju indonesia<br />
Pada than 1596, Cornelis De Hutman dengan 4 buah kapal berawak kapal 294 orang mendarat di banten. Kehadiran Belanda di Nusantara mengawali penjajahan di Indonesia ditandai dengan terbentuknya VOC(Verenigde Oos Compagnie) 20 maret 1602. Tujuan dibentuknya VOC adalah untuk mengatasi Persingan yang tidak sehat , Johan Van Oldebarevelt mengusulkan untuk dilakukannya penggabungan(marger)terhadap semua perusahaan dagang belanda menjadi satu serikat dagang. Secara terperinci bahwa VOC dibentuk dengan Tujuan:<br />
1. Menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda<br />
2. Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan bangsa Eropa lainnya, seperti portugis dan spanyol<br />
3. Mendapat keuntungan dagang semaksimal mungkin<br />
Dalam perkembangan selanjutnya, keberadaan VOC di Indonesia tidak hanya tumbuh sebagai kongsi dagang, namun juga menjadi kekuatan politik yang banyak mempengaruhi perkembangan di Indonesia. Kepemimpinan VOC dipegang oleh dewan beranggotakan 17 orang yang berkedudukan di Amsterdam. Oleh pemerintahan belanda, VOC diberi oktroi (hak-hak istimewa) sebagai berikut:<br />
<br />
1. Dianggap sebagai wakil pemerintah belanda di Asia<br />
2. Monopoli perdagangan <br />
3. Mencetak dan mengedarkan uang sendiri <br />
4. Mengadakan perjanjian <br />
5. Melakukan perang dengan Negara lain <br />
6. Menjalankan kekuasaan kehakiman <br />
7. Pemungutan pajak <br />
8. Memiliki angkatan perang sendiri<br />
9. Mengdakan pemerintahan sendiri<br />
Untuk melaksanakan kekuasaannya di Indonesia, diangkatlah jabatan gubernur Jendral VOC antara lain Pieter Both, merupakan Gubernur Jendral VOC pertama yang memerintah than 1610-1619 di Ambon. Jan Pieterzoon Coen, merupakan Guernur Jendral keudua yang memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia). Karena letaknya strategis di tengah-tengah nusantara memudahkan pelayaran ke belanda. Dengan hak-hak yang melekat pada organisasi tersebut menyebabkan VOC yang tadinya sebuah kongsi dagang, akhirnya berjalan seperti sebuah pemerintahan yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, maupun politik di Indonesia. Aktivitas monopoli mulai dilakukan oleh Pieter Both, yang merupakan Gubernur Jendral pertama VOC. Oleh Pieter Both, kekuasaan VOC dipusatkan di Ambon yang merupakan daerah penghasil rempah-rempah. Untuk menunjang kegiatan monopolinya, VOC mengeluarkan kebijakan antara lain:<br />
1. Pelayaran hongi, yaitu misi pelayaran Belanda untuk mengawasi dan menangkap para pedagang pribumi yang berusaha menjual rempah-rempah kepada pedagang asing lain selain belanda. <br />
2. Ekstirpasi, yaitu usaha penebangan tanaman rempah-rempah yang dianggap over produksi sehingga harganya tetap stabil. <br />
3. Contingenten, yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak yang berupa hasil bumi.<br />
4. Verplichte leverantine, yaitu perjanjian dengan raja-raja setempat terutama yang kalah perang wajib menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetepkan VOC.<br />
Keberadaan VOC semakin berkibar ketika Jan Pieterszoon Coen diangkat sebagai Gubernur Jendral VOC yang baru. Pada masa kekuasaannya, VOC mulai mempengarihi kehidupan politik raja-raja di Indonesia. VOC berhasil memindahkan pusat kekuasaannya di jayakarta yang kemudian yang diubah menjadi Batavia ini, VOC berhasil memperluas pengaruhnya ke seluruh nusantara.<br />
Pada tahun 1799 VOC mengalami kemunduran. Hal tersebut antara lain disebabkan karena:<br />
1. Pegawai VOC banyak yang melakukan korupsi <br />
2. VOC banyak menanggung hutang karena besarnya biaya yang dikeluarkan untuk perang <br />
3. Kemerosotan moral dikalangan penguasa akibat sistem monopoli perdagangan <br />
4. Tidak berjalannya peraturan-peraturan yang telah diterapkan oleh VOC akibat banyaknya korupsi<br />
Dengan dibubarkannya VOC, maka kekuasaanya di Indonesia emudian di ambil alih oleh pemerintah kerajaan Belanda. Namun kerajaan Belanda sendiri pada waktu itu juga dibawah kekuasaan perancis, maka peralihan kekuasaan tersebut tidak mempengaruhi kondisi kehidupan politik dan sosial di Indonesia . <br />
2. Pemerintahan Hindia Belanda<br />
Situasi di Eropa membawa perubahan pemerintahan di Belanda. Pada than 1795 tentara perancis menyerbu belanda sehingga pangeran Williem V melarikan diri ke inggris. Kerajaan belanda (holand) selanjutnya dipimpin oleh Louis napoleon, adik Napoleon Bonaparte, Kaisar perancis. Louis Napoleon kemudian mengangkat Gubernur Jendral untuk memerintah di daerah kolonial Hindia Belanda bernama Herman Willem Deandles.<br />
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda Indonesia dipimpin oleh H.W. Deandles yang berkuasa pada tahun 1808 sampai 1811. Selama pemerintahan banyak peran yang di berikan deandels terhadap kemajuan bangsa Indonesia. Setelah menderita karena Adanya monopoli oleh VOC, deandels coba menggunakan konsep baru dalam memimpin pemerintahan di Indonesia. Adapun yang dilakukan deandels semasa menjabat menjadi pimpinan pada pemerintahan Hindia Belanda adalah sebagai berikut:<br />
a. Bidang pertahanan <br />
Pada bidang ini ada beberapa kebijakan yang dilakukan oleh pemerintahan Hindia Belanda yaitu:<br />
1. Menambah jumlah prajurit menjadi 18.000 yang sebagian besar dari suku-suku bangsa di Indonesia (pribumi)<br />
2. Membangun benteng di beberapa kota dan pusaat pertahanan kalijati, bandung<br />
3. Membangun jalan raya dari anyer sampai panarukan kurang lebih 1.000 kilometer yang diseleseikan dalam waktu 1 thn dengan kerja rodi di setiap 7 kilometer dibangun pos jaga.<br />
<br />
b. Bidang keuangan <br />
Pada bidang keuangan, yang dilakukan deandles di antaranya:<br />
1. Mengeluarkan mata uang kertas <br />
2. Menjual tanah produktif milik rakyat kepada swasta hingga muncul tanah swasta(partikelir) yang banyak dimiliki orang cina, arab, belanda.<br />
3. Meningkatkan pemasukan uang dengan cara-cara sebelumnya(VOC) yaitu membongkar pungutan pajak, Contingenten, penanaman kopi, dan lain-lain.<br />
<br />
c. Bidang pemerintahan <br />
Pada bidang ini, hal yang dilakukan adalah:<br />
1. Membentuk sekretariat Negara untuk memberskan administrasi Negara <br />
2. Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional di ubah menjadi pegawai pemerintahan dan digaji<br />
3. Memindahkan pemerintahan dari sunda kepala ke welterreden(Sekarang Gedung Mahkamah Agung di Jakarta)<br />
4. Pulau jawa dibagi menjadi 9 perfec/wilayah <br />
5. Membangun kantor-kantor pengadilan<br />
Sisi negative pemerintahan deandels adalah membiarkan terus praktik perbudakan serta hubungan dengan raja-raja di jawa yang buruk, sehingga menimbulkan perlawanan. Pada than 1811 deandels di tarik ke Eropa digantikan oleh Gubernur Jendral Jensen yang semula bertugas di tanjung harapan (afrika selatan). Tidak lama setelah Jensen memerintah, inggris melakukan serangan atas wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda seperti yang dapat anda simak berikut ini. <br />
3. kekuasaan inggris di indonesia <br />
Pada than 1811pemimpin inggris di india yaitu lord muito memerintahkan Tomas Stamford Raffles yang berkedudukan di penang(Malaya) untuk menguasai pulau jawa. Dengan mengarahkan 60 kapal, inggris berhasil menduduki Batavia pada tanggal 26 agustus 1811 san pada tanggal 18 september 1811 Belanda menyerah melalui Kapitulasi Tuntang. Setelah berhasil merwbut wilayah Indonesia, untukmengatur jalannya pemerintahan di Indonesia, inggris menugaskan Thomas Standford Raffles sebagai Gubernur Jendral di Indonesia pada masa kekuasaannya, kebijakan-kebijakan yang diterapkan antara lain:<br />
1. Dalam bidang pemerintahan <br />
a. Membagi pulau jawa menjadi 18 karesidenan <br />
b. Para bupati dijadijkan sebagai pegawai negri dan digaji dengan uang <br />
c. Melarang kerja paksa dan perbudakan<br />
2. Dalam bidang ekonomi dan keuangan <br />
a. Mengadakan perdagangan bebas <br />
b. Mengadakan penanaman kopi dan penjualan tanah kepada swasta<br />
c. Mengadakan landrente(sewa tanah)<br />
Sistem sewa tanah ini akhirnya mengalami Kegagalan. Adapun Kegagalan tersebut disebabkan karena:<br />
1. Terbatasnya pegawai yang cakap <br />
2. Belum Adanya standarisasi pengukuran tanah<br />
3. Masyarakat belum begitu mengenal sistem uang <br />
Pada masa pemerintahannya, Rafflestidak hanya berkecimpung dalam bidang pemerintahan (politik). Raffles jug mengembangkan kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan. Kegiatan dalam ilmu pengetahuan yang menonjol antara lain:<br />
1. Membangun gedung harmoni untuk lembaga ilmu pengetehuan bataviache genootshap<br />
2. Menulis buku historis of java yang berisi tentang kebudayaan dan alam jawa <br />
3. Bersama istrinya, Olivia Marianne merintis pendirian kebun raya bogor<br />
Dalam perkembangan politik selamjutnya yaitu kekalahan prancis di eropa dalam perang koalisi dan disiarkan peda convention of London maka inggris sejak thn 1816 menyerahkan kembali kekuasaannya di Indonesia kepada belanda. Sejak itulah Indonesia kembali berada di bawah kekuasaan belanda. Kon sekwensi itu maka inggris harus meninggalkan jawa dan rafles kemudian menduduki pos di Bengkulu.<br />
Pada thn 1824 inggris dan belanda kembali berunding melalui treaty of London thn 1824 yang isinya :<br />
1. Belanda memberikan malaka kepada inggris dan sebaliknya inggris memberikan Bengkulu kepada belanda.<br />
2. Belanda dapat berkuasa di sebelah selatan garis parallel singapura, sedangkan inggris diutara. <br />
<br />
d. Berlakunya paksa di Indonesia oleh hindia belanda sustem tanam <br />
Setelah pemerintah belanda kembali menguasai Indonesia, pemerintahan dipegang oleh 3 orang komisaris jenderal yaitu : Eleot, Vander Capelen, dan Buysjes. Keuangan belanda merosot tajam karena kerugian VOC yang harus dibayar juga oleh pemerintah akibat perang diponogoro dan perang padri . di eropa belgia juga memisahkan diri pada thn 1830 padahal daerah industri banyak dibelgia. Untuk mengatasi masalah ekonomi maka diberangkatkan johanes van denboosch sebagai gubernur Jendral belanda dengan tugas meningkatkan penerimaan Negara. Van den Boosch memberlakukan tanam paksa dengan aturan yang di keluarkan olehnya yaitu mewajibkan rakyat membayar pajak dalam bentuk hasil panen ( Inura ) khususnya kopi, tebu dan nila. Dengan demikian diperoleh barang expor yang banyak untuk dikirim ke belanda dan dijual ke eropa dan amerika. Tanam paksa yang diterapkan Van den Boosh memuuat beberapa ketentuan pokok yaitu :<br />
1. Rakyat harus menyediakan tanah untuk ditanami yang laku di pasaran internasional<br />
2. Rakyat harus menyediakan seperlima bagian tanahnya untuk ditanami tanaman yang di tentukan belanda <br />
3. Tanah yang di sediakan untuk tanam paksa bebas dari pajak <br />
4. Kegagalan panen ditanggung pemerintah hindia belanda<br />
5. Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman perdagangan tidak boleh melebihi pekerjaan menanam padi<br />
6. Penduduk yang bukan petani wajib bekerja dikebun pabrik atau pengangkutan untuk kepentingan belanda<br />
Dalam pelaksanaan tanam peksa ini banyak penyimpangan misalnya :<br />
1. Rakyat harus menyediakan tanah setengahnya dari seperlima yang telah ditetapkan<br />
2. Tanah yang seharusnya bebas pajak tetap dikenakan pajak<br />
3. Kegagalan panen yang ditanggung pemerintah tetap ditanggung petani<br />
4. Waktu tanam melebihi usia tanam padi<br />
Akibat dari tanam paksa ini banyak rakyat mengalami kelaparan dan kemiskinan contoh kelaparan dan kematian di Cirebon 1844, demak 1848, grobogan purwodadi 1849, namun demikian ada juga positif yang didapat bangsa Indonesia diantaranya : mengetahui tanaman yang laku di pasaran internasional.dan juga mengetahui cara cara menanam yang baik. Keberhasilan van den boosch dalam pelaksanaan tanam paksa ini dapat mengisi kas Negara belanda, tetapi juga menuai kritikan dari kaum liberal di negeri belanda. Tokoh tokoh yang menentang tanam paksa diantaranya :<br />
1. Edward Dowes Dekker tokoh liberal dengan nama samaran Multatuli dengan menulis buku yang berjudul “ Max Havelar” yang mengisahkan tentang penderitaan rakyat Indonesia akibat tanam paksa<br />
2. Baron Van Houpel seorang misionaris yang pernah tinggal di Indonesia ia menentang tanam paksa di parlemen belanda<br />
3. Van de Venter merupakan pelopor adanya politik etis ( politik balas budi ) yaitu seruan agar mau membalas budi bangsa Indonesia dari pemerintah belanda . gagasan ini dikenal dengan trilogi Van de Venter yang meliputi irigasi, emigrasi dan edukasi. Kemenangan liberal di negeri belanda menyebabkan terjadinya perubahan kebijakan di tanah jajahan belanda khususnya di Indonesia<br />
Pada thn 1870 tanam paksa di bubarkan dan pemerintah belanda menggantinya dengan UUD agrarian dengan tujuan :<br />
- Melindungi hak milik petani atas tanahnnya dari pengusaha asing<br />
- Memberikan kesempatan bagi swasta asing untuk menyewa tanah di Indonesia<br />
- Mengeluarkan UUD gula ( sulker wet ) yaitu aturan gula milik pemerintah secara bertahap dihapuskan dan memberi kesempatan kepada swasta untuk melaksanakan libralisme di Indonesia.<br />
<br />
Tugas<br />
1. Apakah Kedatangan bangsa barat memberikan konsep modernisasi bagi bangsa Indonesia !<br />
2. Mengapa masyarakat Indonesia mudah menerima bangsa barat masuk di Indonesia !<br />
3. Jelaskan mengenai prilaku korupsi yang terjadi masa VOC menjadi dasar prilaku di masa sekarang !<br />
4. Apa yang anda ketahui mengenai rute perjalanan bangsa barat ke Indonesia !<br />
5. Uraikan pendapat anda mengenai kebijakan tanam paksa di Indonesia !<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Pertemuan ke 5-8<br />
A. Perlawanan Bangsa Indonesia Di Berbagai Daerah Terhadap Bangsa Asing Abad 16-18<br />
1. Perlawanan demak terhadap portugis<br />
Jatuhnya malaka ke tangan portugis dianggap sebagai suatu ancaman bagi eksistensi demak baik secara politik maupun ekonomi. Oleh karena itu pada rhn 1512 demak dibawah Pati Unus atau pangeran sabrang lor beusaha untuk mengusir portugis dari malaka namun usaha tersebut belum membawa hasil. Namun upaya demak membendung pengaruh portugis tidak terheti disitu. Thn 1527 demak mengirim kan pasukannya kejawa barat dipimpin fatahillah hal itu dilakukan karena suda kelapa berupaya membangun kerjasama dengan portugis. Fatahilaah berhasil merebut sunda kelapa untuk mengenang keberhasilan itu sunda kelapa diganti dengan jayakarta.<br />
2. Ternate menentang kekuasaan portugis <br />
Kedatangan portugis di portugis telah menyebabkan terjadinya Pertentangan antara rakyat ternate dangan portugis hal itu disebabkan karena <br />
- Portugis melakukan monopoli perdagangan <br />
- Sikap portugis yang terlalu angkuh dan sombong<br />
- Terbunuhnya sultan Hairun akibat pengkhianatan portugis.<br />
Perlawanan rakyat ternate mencapai puncaknya pada athn 1570 dibawah pimpinan sultan <br />
Babullah dan berhasil mangusir portugis dari ternate.<br />
3. Perlawanan aceh<br />
Pada masa iskandar muda aceh mengalami kemajuan dan kejayaan, aceh merasa terganggu dengan adanya portugis di malaka kemudian aceh mengirim pasukan kemalaka.<br />
4. Perlawanan rakyat Maluku menentang VOC<br />
Perlawanan yang dipimpin kakiali dan kapten Hitu merupakan perlawanan terbesar kerena kedudukan VOC di malluku sempat terancam. Maka gubernur Jendral Van Diemen dari Batavia datang kemaluku dan menjanjikan hadiah bagi orang yang dapat membunuh kakiali. Perlawanan rakyat Maluku berikutnya dipimpin oleh Sultan jamaludin dari tidore. Namun thn 1799 sultan jamaludin ditangkap VOC dan dibuang ke srilangka dan penggantinya adalah Patra Alam yang menjalin hubungan dengan VOC, tidore. Ia berhasil mengadudombakan VOC dangan inggris yang sama sama ingin menguasai Maluku. Namun setelah sultan nuku wafat belanda kembali menguasai tidore.<br />
5. Perlawanan rakyat mataram terhadap VOC<br />
Sultan agung adalah raja terbesar di matarambercita cita menyatakan pulau jawa dibawah kekuasaan nya. Namun cita cita itu terhalang VOC di Batavia, sehingga sultan agung menyerang VOC di Batavia 2 X yaitu thn 1628 yang dipimpin tumenggung bahureksa serangan ini gagal karena kalah persenjataan dan kekurangan pengan. Dan thn 1629 serangan ini juga gagal kerena lumbung persediaan makanan di daerah tegal dan Cirebon diketahui dan di bakar VOC.<br />
6. Perlawanan rakyat banten terhadap VOC<br />
Thn 1596 kedatangan belanda menimbulkan kebencian dikalangan rakyat yang pancak perlawanan terjadi pada masa sultan ageng tirtayasa yang gigih melawan belanda. Belanda melakukan politik adu domba dengan mencari kelemahan sultan haji anak sultan agung, thn 1682 ia bergabung dengan belanda melawan ayahnya. Sehingga banten harus mengadakan perjanjian dengan voc sebagai balas jasa. Isi perjanjian tersebut adalah :<br />
a. Voc mengakui sultan haji sebagai raja banten<br />
b. Banten melepaskan tuntunnya atas Cirebon<br />
c. Banten tidak boleh melakukan dagang dengan Maluku<br />
d. Perdagangan banten dimonopoli voc<br />
<br />
7. Perlawanan hasanudin terhadap voc di makasar<br />
Thn 1655 muncul perlawanan karena voc yang ingin memonopoli perdagangan di makasar, dalam menhadapi hasanudin voc meminta bantuan aru palaka raja bone. Dan akhirnya makasar jatuh ke tangan voc, maka dilakukan perjanjian bongaya antara belanda dengan hasanudin thn 1667 yang isinya adalah :<br />
a. Makasar melepas semua daerah kekuasaanya<br />
b. Voc memonopoli perdagangan di makasar<br />
c. Makasar harus mengganti kerugian akibat perang<br />
d. Didirikan benteng benteng belanda di makasar<br />
e. Aru palaka diakui sebagai raja bone<br />
<br />
B. Perlawanan abad 19<br />
1. Perlawanan rakyat Maluku dipimpin Patimura ( Tomas Matulesi )<br />
Perlawanan ini dibantu oleh antonie rebook, Thomas pattiwael, lucas latumahina, cristina marta tiahahu, tgl 15 mei mulai dilakukan serangan ke benteng doorstede serta membunuh van den berg, sehingga perang meluas sampai ke ambon, seram , haruku, larike, asilulu dan masilu. Belanda mengirimkan bantuan pasukan dari ambon yang dipimpin kapten lisnet dan meyer, sehingga patimurra dapat ditangkap dan di hukum gantung di benteng new viktoria.<br />
2. Perang paderi<br />
Perang ini awalnya perang kaum adat dengan kaum paderi (agama) kemudian belanda campur tangan membantu kaum adat.Latar belakang perang antara kaum Adat dan kaum paderi antara lain:<br />
a. Keinginan kaum paderi meluruskan ajaran islam di masyarakat<br />
b. adanya adat-istiadat yang bertentangan dengan syariat islam <br />
c. pekembangan adat matrilineal tidak sesuai dengan ajaran islam <br />
d. perebutan pengaruh antara kaum adat dan golongan agama<br />
dalam perang paderi ada dua tahap peperangan yaitu:<br />
a) Tahap I (1821-1837)<br />
Tahap ini perang antara kaum adat dan kaum paderi. Kaum adat terdesak lalu minta bantuan belanda dengan begitu belanda diizinkan membangun Benteng por Vander Cappelen dan port de kock. Than 1825, Belanda berunding dengan kaum paderi dan menghasilkan perjanjian padri.<br />
b) Tahap II.<br />
Kaum paderi dan kaum adat bersatu melawan Belanda. Serangan Belanda dipusatkan ke Bonjol.<br />
Belanda menggunakan siasat Devide at Empera dengan cara mendatangkan pasukan Sentot Prawirodirjo dari jawa.<br />
Pertempuran antara kaum paderi dan kaum adat terjadi di kota lawas. Perang saudara ini di manfaatkan Belanda untuk menguasai Sumatra dengan membantu kaum adat, namun kaum adat sadar bahwa mereka hanya dimanfaatkan Belanda. Akhirnya kaum kaum paderi dan kaum adat bersatu untuk melawan Belanda.perang paderi akhirnya dimenangkan Belanda setelah imam bonjol tertangkap thn1837 dan di buang ke cianjur dan 1864 dipindahkan ke manado sampai wafat.<br />
<br />
3. Perang Banjar 1859-1863<br />
Terjadinya perang banjar disebabkan oleh :<br />
a) Belanda memonopoli perdagangan di banjar<br />
b) Belanda ingin menguasai banjar<br />
c) Belanda ikut campur dalam urusan istana banjabelanda tidak menghormati adat istiadat banjar<br />
d) Bellanda tidak menghormati adat istiadat di banjar<br />
Thn 1859 rakyat banjar di bawah pangeran hidayat dan pangeran antasari mengadakan penyerangan terhadap belanda namun ke dua pangeran ini berhasil di tangkap sehingga belanda menguasai banjar.<br />
4. Perlawanan pangeran Diponogoro<br />
Pangeran diponogoro adalah bangsawan mataram yang berusaha membebaskan tanah mataram dari dominasi belanda.perlawanan terjadi antara thn 1825-1830, sebab sebab terjadi perang :<br />
a) Sebab umum <br />
- Kerajaan mataram semakin sempit kekuasaannya dan daerahnya akibat aneksasi belanda<br />
- Campur tangan belanda dalam urusan istana mataram<br />
- Penderitaan dan kesengsaraan mataram kerena banyak pajak yang di pungut belanda<br />
- Kaum ulama kecewa karena berkembangnya budaya barat<br />
- Kaum bangsawan tidak diperkenankan menyewakan tanah<br />
b) Sebab sebab khusus yaitu belanda membuat jalan di tegal rejo yang melalui makam leluhur dipenogoro tanpa izin terlebih dahulu<br />
Perlawanan dipenogoro mendapat dukungan dari kyai maja, sentot prawiro direjo, dan pangeran mangku bumi. Dalam perang dipenogoro melakukan siasat perang gerilya sehingga belanda kewalahan menghadapinya. Sehingga belanda mengangkat Jendral de koock untuk menghadapi diponogoro dengan siasat benteng stelsel artinya setiap daerah yang dikuasainya segera dibangun benteng kemudian antara benteng yang satu dengan yang lainnya dihubungkan jalan untuk gerak cepat pasukan. Diponogoro ditangkap dalam perundingan dan di asingkan ke Batavia, kemudian ke manado dan akhirnya ke makasar sampai meninggal dunia 8 februari 1855.<br />
5. Perang bali 1846-1849<br />
Kerajaan kerajaan di bali mempunyai hokum tersendiri yaitu hokum “tawan karang” artinya hukum yang menyatakan setiap kapal yang terdampar di pantai pantai bali akan menjadi hak kerajaan” namun belanda tidak mengakui adat ( hukum tersebut ). Sebab sebab perang :<br />
a. Belanda menuntut dihapuskannya hukum tawan karang <br />
b. Belanda memonopoli perdagangan di bali<br />
Belanda menuntut agar kekuasaannya diakui raja raja bali. Dan tuntutan tersebut tidak dihiraukan rakyat bali, maka thn 1849 belanda berusaha menguasai kerajaan buleleng sehingga rakyat bali yang dipimpin patih Jelentik berusaha mempertahankan dengan bertahan di benteng jaga raga. Perang ini dikenal dengan perang puputan ( yang menghabiskan seluruh prajuritnya )<br />
6. Perlawanan rakyat aceh<br />
Perang aceh merupakan perang terlama yang dihadapi belanda. Adapun faktor faktor terjadinya perang <br />
a. Sebab umum<br />
1. Belanda berusaha menguasai aceh<br />
2. Berdasarkan traktat Sumatra 1871 belanda berhak menguasai Sumatra<br />
3. Permintaan belanda agar aceh tidak menjalin hubungan dengan turki tidak dipenuhi.<br />
b. Sebab khusus<br />
Tuntutan belanda agar aceh mengakui kedaulatan belanda 1837 ditolak tegas oleh sultan Mahmud syah, sehingga belanda menyerang aceh dan berhasil merebut kotaraja dan istana . namun belanda tidak berhasil meredam perlawanan rakyat. Untuk mengatasi perlawanan rakyat aceh belanda memakai taktik konsentrasi stelsel dan mendatangjkan ahli agama yaitu Dr Snouck Hurgronye. Akibat serangan besar belanda yang dipimpin Van Heuz pajuang aceh seperti : teungku umar gugur, panglima polim menyerah dan cut nyadien di tangkap namun walau demikian perlawanan rakyat aceh baru dapat dipadamkan 1917. Yang diakhir dengan plakat pendek yaitu aceh mengakui kekuasaan belanda di aceh.<br />
<br />
C. Perubahan politik, ekonomi, demografi, dan sosial budaya masa kolonial<br />
a. Bidang politik<br />
1) Sistem pemerintahan<br />
Sebelum tahun 1900 sistem pemerintahan untuk daerah jajahan belanda masih bersifat sentralistik, dimana tidak ada partisipasi dari perangkat lokal dan semua diatur oleh pemerintahan pusat. Hal ini berkaitan erat dengan politik monopoli yang dijalankan belanda agar mendapat keuntungan yang besar dan agar masyarakat Indonesia tidak melakukan perlawanan. Agar belanda tidak kehilangan Indonesia karena kehilangan Indonesia berarti malapataka bagi belanda. <br />
Perkembangan selanjutnya thn 1854 parlemen belanda berhak mengawasi pemerintahan didaerah jajan karena diawali dengan desentralisasi keuangan 1903 kemudian baru adanya pemerintahan baru 1922, berdasarkan UUD perubahan 1922 hindia belanda di bagi dalam provinsi dan wilayah (gewest)<br />
a. Provinsi memiliki hak otonomi dan tiap provinsi dikepalai seorang gubernur. Ada 3 provinsi yaitu jawa barat (1926), jawa tengah (1929) dan jawa timur (1930)<br />
b. Gewest (wilayah) yang tidak memiliki otonomi sampai thn 1938 hindia belanda terbagi menjadi 8 gewest yaitu : 3 provinsi dan gewest yaitu: kesultanan Yogyakarta, Surakarta, Sumatra, Kalimantan (borneo) dan timur besar yaitu sunda kecil, Sulawesi,Maluku dan irian barat. Untuk Surakarta dan Yogyakarta langsung diperintah oleh gubernemen.<br />
Desentralisasi adalah pembagian wewenang dalam urusan pemerintahan. Untuk pelaksanaan desentralisasi maka belanda membutuhkan orang orang pribumi untuk menjalankan pemerintahan dan untuk melaksanakan pekerjaan administrasi. Belanda juga membutuhkan tenaga kesehatan, kehutanan, polisi, orang pribumi itulah yang malaksanakannya. Dan untuk dapat bekerja di pemerintahan maka mereka harus sekolah, dengan adanya desentralisasi menyebabkan adanya desentralisasi antara Negara induk dengan hindia belanda, antara pemerintah Batavia dengan daerah dan antara orang belanda dengan pribumi. Akibat adanya desentralisasi <br />
1. Munculnya kebebasan yang semakin besar dari penguasa kolonial<br />
2. Memunculkan proses indonesianisasi (sistem kepengurusan Indonesia) sejauh mungkin Dilaksanakan oleh orang Indonesia. Hingga lahirlah Volksrad (dewan rakyat)<br />
2) struktur birokrasi pemerintahan kolonial<br />
(a) pemerintahan VOC<br />
1. gubernur Jendral merupakan penguasa tertinggi di hindia kekuasaannya menjadi sang at tak t er batas karena UUD khusus yang mengaturnya<br />
2. raad van indie (dewan hindia) yang merupakan pendamping gubernur jendral dalam melaksana kan pemerintahannya (terdiri dari 6 orang anggota dan 2 orang anggota luar biasa)<br />
Setiap laporan dikirim pada Heren XVII sebagai pimpinan pusat voc di Amsterdam. Voc lebih banyak melakukan pemerintahan tidak langsung dimana kaum bumi putra tidak terlibat dalam struktur kepegawaian voc. Meskipun demikian mereka terlibat dalam pamerintahan tetapi status mereka bukan pegawai voc dan tidak digaji secara tetap. Mereka hanya mitra dalam bekerja demi kepenti ngan voc. Setelah voc bubar, pemerintahan di Indonesia dipegang oleh pemerintah belanda yang lebih cenderung melakukan kolonialisme (Negara menguasai rakyat dan sumber daya Negara lainnya/pendudukan suatu wilayah oleh suatu Negara lain dimana daerah koloni masih berhubungan dengan Negara induk dan memberi upeti kepadanya.<br />
(b). pemerintahan kolonial<br />
Gubernur Jendral didampingi oleh raad van indie yang beranggota 4 orang yang disebut pemerintahan agung di Hindia belanda yang dibantu oleh<br />
1. Sekretaris umum dibantu oleh commisaris general<br />
2. Sekretaris pemerintah (gouvernementsecretarie) untuk membantu gubernur Jendral<br />
Thn 1819 keduanya diganti oleh algemen secretaries yang bertugas membantu gybernur Jendral terutama memberikan pertimbangan keputusan. Pemerintah kolonial pada dasarnya sama dengan masa voc oerbedaannya terletak pada :<br />
1. Kewenangan gubernur Jendral<br />
a. Voc tidak ada aturan khusus yang mengatur kewenangan gubernur Jendral<br />
b. Hindia belanda terawatt peraturan yang mengatur kewenangan gubernur Jendral yang tertuang dalam regering leglemen ( RR )<br />
2. Laporan pertanggungjawaban<br />
a. Voc gubernur Jendral harus memberikan laporan kepada Heren XVII<br />
b. Hindia belanda bertanggung jawab langsung pada raja melalui mentri jajahan, laporan diberikan pada parlemen belanda ( sistem general)<br />
b. bidang ekonomi<br />
1. masa tanam paksa yang dikomersilakan adalah :<br />
a. tanah rakyat yang awalnya milik pribadi diambil dan dikuasai oleh pemerintah belanda<br />
b. hasil dari tanam paksa tesebut diserahkan kepad pemerintah belanda dan hanya dihargai sangar rendah sehingga segala hasil keuntungan sepenuhnya di miliki pemerintah<br />
c. tanah rakyat yang bebasa datanam paksa hanya setengah itupun rakyat masih dibebakan pajak perorangan<br />
d. selain tanhnya di ambil rakyat harus bekerja dilahan tanam paksa dengan jangka waktu yang tidak terbatas bahkan hampir seluruh waktu digunakan untuk tanam paksa sehingga rakyat tidak sempat untuk mengerjakan tanahnya sendiri<br />
akibat dari tanam paksa adalah :<br />
a. tanah rakyat di exploitasi<br />
b. rakyat harus menanggung beban berat akibat tanam paksa<br />
c. rakyat masih dibebankan kerja rodi untuk pemerintah dan terbrat adalah kerja rodi memelihara benteng pertahanan<br />
d. kemiskinan dan daya tahan rakyat dalam menghadapi berbagai bencana yang besar bagi rakyat adalah akibat terjadinya kelaparan dimana mana dan kematian sehingga jumlah penduduk mengalami penurunan.<br />
e. Belanda mendapat keuntungan diatas penderitaan rakyat indonesia. Oleh karena itu diupayakan penghapusan tanam paksa, yang diawali dengan dikeluarkan UUD gula. Tetapi baru thn 1917 tanam paksa kopi dihapuskan<br />
f. Saldo umntung untuk belanda mulai mengalami penurunan sejak 1867 dan pada 1870 benar benar lanyap yang disebabkan pemerintah terlalu berhemat<br />
2, masa libralisme 1870-1900<br />
Penghapusan tanam paksa menyebabkan munculnya sistem ekonomi liberal dimana indonesia dijadikan sebagai tempak untuk menanam modal mereka. Pada masa liberalisme komersialime terhadap bangsa indonesia tampak dengan :<br />
a. Indonesia dijadikan tempak untuk mencari bahan mentah untuk kepentingan bahan industri orang oranag eropa<br />
b. Indonesia tempat untuk menanam modal bagi para pengusaha swasta asing dengan cara menyewa tanah rakyat untuk dijadikan perkebunan perkebunan besar.<br />
c. Indonesia juga tempat untuk memasarkan barang industri mIndonesia dijadikan tempak untuk mencari bahan mentah untuk kepentingan bahan industri orang oranag eropa<br />
d. Indonesia tempat untuk menanam modal bagi para pengusaha swasta asing dengan cara menyewa tanah rakyat untuk dijadikan perkebunan perkebunan besar.<br />
e. Indonesia juga tempat untuk memasarkan barang industri mereka. Pada masa libralisme juga awal terjadi nya industrialisasi di indonesia<br />
Munculnya industri ditandai dengan :<br />
1. Dikeluarkannya UUD agraria 1870 yang memberikan peluang bagi pengusaha asing untuk menyewa tanah rakyat tetapi tidak boleh menjualnya. Mereka mulai datang ke indonesia untuk menanamkan modalnya dan untuk memperoleh keuntungan yang besar.<br />
2. Tanah masyarakat disewa dalam waktu yang sangat lama 25 thn untuk tanaman pertanian 75 thn untuk ladang oleh pemilik modal asing, sedangkan masyarakat hanya mendapat keuntungan dari sewa tanah tersebut.<br />
3. Tanah yang disewa dijadikan perkebunan besar dengan didirikan pabrik pabrikuntuk mengolah hasil perkebunan separti kopi, karet, teh, gula, kina dan tembakou di deli sumatra timur.<br />
4. Industri di indonesia awalnya hanya hasil perkebunan namun perkembangan selanjutnya terdapat industri mesin, tambang, dsb yang pengusaha indonesia tidak mampu mengalahkan pengusaha asing.<br />
Pelaksanaan industri di inddonesia begitu pesat karena didukung dengan <br />
a. Dibukanya terusan suez 1869 yang berfungsi untuk memperpendek jarak tempuh antara eropa dan indonesia<br />
b. Di indonesia dibangun pelabuhan pelabuhan besar separti tanjung priuk 1886 dilengkapi dengan jalan raya, jl kereta api dan sarana telekomunikasi<br />
c. Selain itu juga dibangun saluran irigasi dan waduk waduk.<br />
Selain itu di indonesia berkembang pula <br />
a. Nederland indich Handels Maatsschapaj (HNM)<br />
b. Bank perkebunan (Cultuur Banker) pusat perkreditaan dan pegadaian<br />
Perkembangan perkebunan mulai mengalami kemunduran karena jatuhnya harga kopi dan gula di pasar dunia1885 disusul tembakou 1891 yang mengakibatkan krisis yang cukup besar bagi hindia belanda.<br />
c, bidang sosial<br />
1. Golongan sosial yang merupakan perbedaan anggota masyarakat secara horizontal berdasarkan ras, jenis kelamin, agama, propesi dll.<br />
a. Golongan eropa yang terdiri dari belanda,amerika,belgia,inggria,prancis, yang merupakan golongan minoritas namun mereka mempunyai kekuasaan besar di indonesia, mereka umumnya memiliki modal besar yang menanamkan saham di perusahaan perkebunan indonesia.<br />
b. Golongan asia terdiri dari cina, arab india, mereka memiliki golongan yang lebih tinggi dan istimewa dari pada kaum pribumi, status merekapun tinggi sehingga pemerintah belanda membarikan kemudahan dalam sektor perdagangan<br />
c. Golongan pribumi yang merupakan golongan terendah yang diberikan kewajiban besar tetapi kurang diperhatikan oleh pemerintah belanda<br />
2. Stratifikasi sosial / pelapisan sosial<br />
a. Golongan penjajah dan golongan terjajah<br />
b. Golongan majikan dan buruh<br />
D, perubahan demografi<br />
Perubahan demografi merupakan perubahan jumlah pemduduk. Pola kependudukan di indonsia mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan ekonomi, pola kependudukan di indonesia mengikuti pola kependudukan modern, hal ini terlihat dengan:<br />
1. Lahirnya desa desa dan kota kota modern menggantikan ibukotan kerajaan sebagai pusat aktifitas masyarakat indonesia.<br />
2. Kota kota baru yang muncul merupakan pusat pemerintahan, kantor kantor dagang dan pusat pusat perkebunan.<br />
3. Desa merupakan daerah pertanian yang mendukung aktifitas perkotaan<br />
4. Hubungan kota dan desa pada masa kolonial merupakan hubungan yang berdasarkan kepentingan ekonomi, pejabat pemerintah merupakan kaki tangan belanda dalam memperlancar urusan perdagangan.<br />
E, kedudukan dan peran perempuan <br />
Berkembangnnya pendidikan di indonesia mampu merubah keadaan bangsa indonesia. Demikian juga dengan kondisi kaum perempuan pada masa itu. Yang memiliki peran sebagai berikut :<br />
1. Hanya sebagai ibu rumah tangga, ibu bagi anak anaknya dan istri dan pelayan bagi suaminya<br />
2. Perempuan dibelenggu oleh atruan aturan tradisi dan adat yang membatasi perannya dalam kehidupan masyarakat<br />
3. Mereka tidak boleh mengnyam pendidikan hanya terbatas pada usaha untuk pesiapan menjadi ibu rumah tangga.<br />
4. Mereka hanya pasrah menunggu serta menerima apa yang ditentukan oleh adat yang didominasi oleh kaum laki laki.<br />
5. Mereka tidak boleh menentuka jodohnya sebab jodoh telah ditentukan oleh orang tuanya.<br />
Kedudukan perempuan jaman dulu<br />
1. Perempuan selalu dipanmdang rendah dianggap tidak berguna apa apa<br />
2. Kedudukannya dipandang di bawah laki laki sehingga perenpuan selalu diperlakukan kurang sopan<br />
3. Perempuan tidak punya hak tetapi banyak kewajiban<br />
4. Perempuan adalah kaum yang terbelakang tidak perlu diperhitungkan.<br />
F, bidang budaya <br />
1. Pengaruh westernisasi<br />
Yang merupakan proses pembaratan tentu saja berbada dengannilai nilai dari kebudayaan asli bangsa indonesia. Westernisasasi masuk melalui pemerintahan dan pendidikan. Pengaruh barat bagi bangsa inddonesia tampak pada :<br />
a. Penggunaan bahasa belanda dalam pergaulan sehari hari di kalangan rakyat indonesia<br />
b. Gaya berpakaian rakyat indonesia meniru gaya barat dengan dikenakan rok, kemeja, dasi topi, dsb<br />
c. Tatacara pergaulan dan lingkungan pengaruh barat yaitu lebih terbuka dan bebas<br />
d. Adanya pendidikan model eropa menjadi prioritas bagi rakyat indonesia yang ingin mengenyam pendidikan<br />
e. Sistem jabatan dan kepangkatan dimana orang indonesia mulai mendudukiu jabatan tertentu dan menyandang pangkat tertentu<br />
f. Model bangunan dan arsitektur serta sarana penunjang kehidupan meniru model eropa sehingga lebih modern bahkan tata kota pun meniru model barat.<br />
2. Perkembangan pendidikan<br />
Sebelum masuk kolonialisme barat di indonesia <br />
a. Sistem pendidikan masih bersifat tradisional yang hanya bisa dinikmati oleh beberapa orang dan biasanya kalangan elit tertentu dalam masyarakat<br />
b. Pusat pendidikan terbatas hanya dikalangan keraton.dan tempat tempat penyebaran agama<br />
Seperti pondok pesantren.<br />
Berkembangnnya politik etis menyebabkan berdirinya sekolah sekolah umtulk kaum pribumi dimana tujuan awal pendidikan yaitu untuk mendapatkan calon calon birokrat bangsa indionesia. Adapun jenis jenis sekolah yang didirikan adalah:<br />
Sekolah calon birokrat bernama OSVIA(ofleiding schoolfoor inlandische ambtenaren) yang didirikan dibandung , magelang dan probolinggo untuk kalangan elit tertentu.<br />
1848 dibuka sekolah secara masal disetiap kabupaten meskipun masih terbatas untuk kalangan tertentu seperti :<br />
HIS ( Hollandsch Inlandsche School)<br />
MULO (meer ulgebreid lager onderwijs)<br />
AMS (Algemeene Midelbare School)<br />
HBS ( Hogere Burgerschool)<br />
1851 dibuka sekolah guru Kweekschool dan Hogere Kweekschool<br />
STOVIA ( sekolah tinggi kedokteran )<br />
Pada abad 19 dibuka sekolah sekolah pribumi yaitu sekolah angka 1 dan angka 2 bersifat umum dan memberikan pelajaran dasar sepaerti calistung, ilmu bumi sejarah dan ilmu alam<br />
Pendidikan eropa diajarkan nilai nilai disiplin yang sebelumnya tidak diajarkan dalam pendidikan pribumi.<br />
<br />
Tugas<br />
1. Mengapa bangsa indoneesia melakukan perlawana terhadapo bangsa barat dengan cara sendiri sendiri.<br />
2. Jelaskan kekurangan kelemahan bangsa kita dalam melakukan perlawanan terhadap bangsa barat<br />
3. Mengapa bangsa barat begitu mudah mematahkan perlawanan bangsa indonesia<br />
4. Uraikan penanganan bangsa barat dalam menghadapi perlawanan bangsa indonesia<br />
5. Bagaimana dampak yang dialami bangsa indonesia setelah mengalami kekalahan oleh bangsa barat.<br />
<br />
<br />
Ulangan harian <br />
<br />
1. Perhatikan pernyataan berikut<br />
1. Berdagang rempah rempah untuk kejayaan<br />
2. Mencari tenaga perbudakan<br />
3. Mencari bahan baku untuk industri<br />
4. Mencari kejayaan<br />
5. Menyebarkan agama nasrani<br />
Dari pernyataan diatas yang merupakan tujuan imperialisme adalah:<br />
a. 1,4 dan 5<br />
b. 1,3 dan 5 d. 2,3 dan 5<br />
c. 1,2 dan 4 e. 3,4 dan 5<br />
<br />
2, negara yang tidak mengikuti pelayaran ke indonesia adalah ....<br />
a. spanyol<br />
b. belanda d. portugis<br />
c. perancis e. inggris<br />
<br />
3. bangsa belanda yang pertama kali datang ke indonesia adalah ...<br />
a. kornelis de Houtman<br />
b. van veire d. j Peiter Coan<br />
c. yacob van neck e. van den bosch<br />
<br />
4. tujuan dilakukan pelayaran hongi pada masa voc adalah ...<br />
a. menebang tanaman rempah rempah milik pribumi dengan kuota banyak<br />
b. mengawasi tentara spanyol yang akan mesuk ke wilayah indonesia<br />
c. menangkap penduduk pribumi yang kabur dari wilayah indonesia<br />
d. menyerang tentara portugis di lautan indonesia<br />
e. mengawasi,menangkap dan mengambil tindakan terhadap pedagang dan pendu <br />
duk pribumi yang di anggap melanggar aturan perdagangan belanda<br />
<br />
5. pajak sewa tanah yang harus di bayar oleh penduduk pribumi dengan hasil bumi disebut dengan<br />
a. devide et impera<br />
b. ekstirpasi d. Cojntingenten<br />
c. verplicheleverantie e. cultre stelsel<br />
<br />
6. penyebab utama belanda menyerahkan kekuasaannya di indonesia ke tangan inggris adakah ....<br />
a. penyerangan inggris ke batavi<br />
b. belanda banyak hutang kepada inggris d. tunduknya balanda kepada inggris di eropa<br />
c. kekalahan prancis oleh inggris e. Adanya perang dunia I di eropa<br />
<br />
7. kembalinya kekuasaan belanda di indonesia dari tangan inggris ditandai dengan perjanjian ...<br />
a. kapitulasi tuntang<br />
b. bongaya d. linggarjati<br />
c. konvensi london e. piagam inggris<br />
8. kebijakan pemerintan rafles di indonesia sebagai b erikut kecuali ...<br />
a. membagi pulu jawa menjadi 16 provinsi<br />
b. para bupati menjadi pegawai negeri<br />
c. melaksanakan landrente (pajak sewa tanah) dan rafles menjual tanah kepada swasta<br />
d. menciptakan uang kertas untuk perdagangan<br />
e. menghapus perbudakan<br />
<br />
9. perhatikan informasi berikut ini<br />
1) kedatangan bangsa belanda ke indonesia diawali oleh kongsi dagang voc<br />
2) Belanda mendarat pertama kali di indonesia di eilayah banten<br />
3) Pelayaran pertama bangsa belanda dipimpin oleh cornelius de houtman<br />
4) Untuk memperkuat kegiatannya di indonesia thn 1602 belanda membentuk voc<br />
5) Orang pertama yang diangkat menjadi gubernur jendral voc adalah herrman willem daendels<br />
Dari pernyataan diatas yang merupakan penjelasan tentang belanda di indonesia adalah ...<br />
a. 1,2 dan 3<br />
b. 2,3 dan 4 d. 4,5 dan 1<br />
c. 3,4 dan 5 e. 5,1 dan 2<br />
<br />
10. Terjadinya perang banjar disebabkan oeh beberapa faktor di bawah ini kecuali ....<br />
a. Belanda memberlakukan tanam paksa yang me<br />
b. Belanda ingin menguasai banjar<br />
c. Belanda memonopoli perdagangan banjar<br />
d. Belanda turut ikut campur tangan dalam urusan istana di banjar<br />
e. Belanda tidak menghormati adat istiadat di banjar<br />
<br />
11. Parnyataan berikuat terkait dengan cultuur stelsel yang tepat adalah ...<br />
a. Upaya untuk memasukan keuangan bagi belanda dari van den bosch dengan menjalankan tanam paksa<br />
b. Upaya pertahanan yang di terapkan oleh daendels dalam rangka mempertahankan pulau jawa dari serangan inggris<br />
c. Merupakan aturan bagi rakyat di wilayah priangan untuk menanam kopi<br />
d. Merupakan kebijakan dari raples guna menghapuskan segala bentuk kerja paksa dan penyerahan wajib<br />
e. Upaya menghapuskan tanam paksa yang dilakukan oleh van den bosch<br />
<br />
12. Pada masa pemerintahan rafles status bupati pribumi adalah ....<br />
a. Penguasa lokal yang memgang kekuasaan mutalk atas wilayah kekuasaannya<br />
b. Mitra bagi inggris dalam menjalankan kebijakan sewa tanah<br />
c. Pegawai pemerintah kerajaan inggris yang digaji oleh pemerintah<br />
d. Penguasa lokal yang diangkat dan diberhentikan oleh inggris<br />
e. Penguasa lokal yang hanya menangani masalah kependudukan kaum pribumi <br />
<br />
13. Berikut ini merupakan pernyataan tentang kekuasaan inggris di insonesia kecuali...<br />
a. Inggris berkuasa di indonesia setelah menerima penyerahan kekuasaan dari belanda 1811<br />
b. Kekuasaan inggris di indonesia dipercayakan kepada rafles<br />
c. Salah satu kebijakan populer yang diterapkan rafles adalah sistem sewa tanah<br />
d. Thn 1816 inggris menyerahkan kembali kekuasaannya kepada belanda <br />
e. Untuk pemasukan keuangan negara rafles menerapkan cultuur stelsel<br />
<br />
14. Artikel yang ditulis van devemter yang berisi tentang hutang budi kepada masyarakat indonesia berjudul ...<br />
a. Volenhoupen<br />
b. De lokomotif d. Max Havelaar<br />
c. Een eereschuild e. Torbecke<br />
<br />
15. Untuk mengatasi perlawanan masyarakat aceh meka belamda mengirim tokoh ahli budaya untuk meyelidiki kelemahan masyarakat aceh, tokoh tersebut ialah...<br />
a. JP Coen<br />
b. Cornelis de Houtman d. Edward Douwes Deker<br />
c. Baron Van Houvel e. Snouck Hurgronje<br />
<br />
16. Berikut ini merupakan pernyataan yang tepat tentang voc kecuali ....<br />
a. Berdirinya voc dilatar belakangi oleh persaingan tidak sehat antar pedagang belanda<br />
b. Voc memiliki hak istimewa diantaranya hak untuk mencetak uang sendiri<br />
c. vOC dibubvarkan thn1799 antara lain disebabkan banyaknya korupsi di kalangan pegawainya<br />
d. Gubernur jendral voc yang pertama adalah van den bosch<br />
e. vOC didirikan thn 1602 dengan tujuan untuk menghindari persaingan dagang antar pedagang belanda<br />
<br />
17. usaha kaum liberal yang menghendaki dihpuskannya tanam paksa di indonesia pada hakejatnya merupakan ....<br />
a. bukti bahwa kaum libral selalu memperjuangkan keadilan<br />
b. bukti bahwa bangsa barat memiliki perhatian kemanusiaan bagi indonesia<br />
c. usaha kaum libral untuk mengganti kekuasaan konservatif di indonesia<br />
d. usaha untuk mendapatkan keuntungan materil<br />
e. usaha tanam paksa bertentangan dengan nilai nilai kemanusiaan<br />
<br />
18. tujuan utama dari cultuur stelsel yang diterapkan van den bosch adalah ....<br />
a. memanfaatkan daerah jajahan<br />
b. mengisi kas negara yang kosong d. memberi lapangan pekerjaan <br />
c. memperkenalkan tanaman baru e. pelaksanaan libralisme ekonomi<br />
<br />
19. pelaksanaan tanam paksa ternyata membawa penderitaan bagi rakyat indonesia karena ...<br />
a. peraturannya sangat memberatkan<br />
b. terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaannya<br />
c. adanya kerja rodi yang terus menerus<br />
d. rakyat tidak dapat menjual hasil pertaniannya<br />
e. banyak tanaman padi nyang digantikan tanaman perkebunan<br />
<br />
20. berikut ini merupakan kebijakan rafles di indonesia kecuali ....<br />
a. menerapkan sistem tanam paksa<br />
b. menjadikan para bupati sebagai pegawai pemerintah yang digaji dengan uang<br />
c. memberlakukan sewa tanah<br />
d. menuliskan buku history of java<br />
e. erintis kebun raya bogor<br />
<br />
21. berikut ini merupaka penjelasan tentang perlawanan banten terhadap voc di batavia kecuali...<br />
a. perlawanan dipimpin oleh sultan ageng tirtayasa<br />
b. kekalahan banten dalam menghadapi voc labih disebabkan masalah intern yaitu penghiana tan putranya bernama sultan haji<br />
c. untuk mengatasi perlawanan banten voc melakukan politik adu domba <br />
d. perlawanan banten dapat dipadamkan voc sehingga dapat memonopoli perdagangan<br />
e. perlawanan banten dapat di akhiri dengan perjanjian bongaya <br />
<br />
22. perang padri pada awalnya merupakan perang saudara antara....<br />
a. kaum adat dan kaum intelektual<br />
b. kaum intektual dengan kaum agama<br />
c. kaum bangsawan dengan kaum agama<br />
d. kaum adat dengan kaum agama<br />
e. kaum agama dengan rakyat jelata<br />
<br />
23. Tugas Dr snouck hurgrojeke aceh adalah ...<br />
a. Sebagai mediator perundingan antara aceh dengan belanda<br />
b. Membantu perjuangan rakyat aceh<br />
c. Mendapatkan informasi tentang kehidupan sosial budaya masyarakat aceh<br />
d. Membentuk pasukan rahasia yang terdiri dari rakyat aceh guna menaklukan aceh<br />
e. Mencari dukungan dari raja raja aceh untuk melawan inggris di malaka<br />
<br />
24. Langkah yang diambil voc untuk mematahkan perlawanan sultan hasanudin dari makasar adalah<br />
a. Mendirikan bentang benteng pertahanan di kota makasar<br />
b. Menjalin kerjasama dengan arung palaka dari bone<br />
c. Meminta bantuan kepada raja bone<br />
d. Mengadakan perjanjian bongaya<br />
e. Mengisolasi makasar dari perdagangan rempah rempah<br />
<br />
25. Strategi voc untuk memadamkan perlwanan di berbagai daerah di indonesia adalah dengan cara<br />
a. Menghasut dan mengadu domba antar pengusaha indonesia <br />
b. Membeikan hadiah yang besar kepada pengusaha pengusaha pribumi<br />
c. Menawarkan perdamaian kepada semua pemimpin daerah<br />
d. Mengangkat semua penguasa pribumi sebagai pejabat pemerintah<br />
e. Menghapuskan praktek praktek monopoli dslsm perdagangan <br />
<br />
Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini<br />
1. Sebutkan tujuan berdirinya pemerintahan voc !<br />
2. Apa latar belakang dan tujuan dari voc !<br />
3. Mengapa perlawanan bangsa indonesia selalu mudah dipatahkan oleh belanda !<br />
4. Jelaskan latar belakang diterapkan sistem cultuur stelsel !<br />
5. Sebutkan tokoh yang menuliskan artikel tentang perjuangan kemanusiaan !<br />
6. Jelaskan kepaentingan utama yang ingin dicapai dalam imperialisme modern !<br />
7. Jelaskan tugas utama dari gubernur jendral daendels di indonesia !<br />
8. Jelaskan peran dari van de venter !<br />
9. Sebutkan tiga sebab dibubarkannya voc !<br />
10. Jelaskan sebab kegagalan penyerangan mataram ke batavia !edi maskubhttp://www.blogger.com/profile/07583867869761617798noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4452588450744836256.post-77919393278811941162011-03-12T02:48:00.000-08:002011-03-12T02:48:40.138-08:00AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA<!--[if !mso]> <style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:RelyOnVML/> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves>false</w:TrackMoves> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:2.0cm;
text-indent:-17.85pt;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-align: center; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">BAB I<span> </span><span> </span><span> </span>AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">Standar Kompetensi </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 36pt;">Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa Negara Negara tradisional </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">Kompetensi dasar</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">Menganalisis pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Hindu Buddha terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">Alokasi waktu 4 jam pelajaran<span> </span>2 X pertemuan</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">Tujuan pembelajaran</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt;"><span><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Mendeskripsikan teori teori tentang proses dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Mengidentifikasi factor factor tentang proses interaksi di berbagai dartah dengan tradisi Hindu Buddha</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Mendeskripsikan perkembangan tradisi Hindu Buddha di Indonesia</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;">---------------------------------------------------------------------------------------------------</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;">Pertemuan ke 1 – 3</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;"><span>A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">Ringkasan Materi</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">Agama Hindu Buddha adalah agama tetra di Indonesia. <span> </span>Masuk <span> </span>ke Indonesia yang barber dengan kebudayaan masyarakat Indonesia . menurut para ahli sejarah masuknya agama Hindu Buddha di Indonesia belum di ketahui dengan<span> </span>jelas , belum ada kesepakatan secara ilmiah tentang masuk dan berkembangnya sehingga masih banyak prespektif yang yang bermunculan tentang kapan agama ini masuk ke Indonesia.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">Secara historis agama hindu dan budha sudah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat indinesia .hal ini terlihat dari beberapa peninggalan sejarah seperti<span> </span>candi, batu nisan, prasasti,relief relief seperti yang ada di candi Borobudur yang bercorak bangunan agama budha dan sampai sekarang pun jug belum diketahui kapan bangunan ini didirikan disamping itu juga ajaran ini sudah merubah tatanan hidup masyarakat Indonesia. Untuk lebih mendalami keta bahas mengenai perndapat berikut ini ;</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><b><span style="font-size: 20pt; line-height: 115%;">Teori Masuknya Pengaruh Hindu Budha</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">Kurang lebih pada abad IV bangsa india mulai melakukan kontak budaya dengan bangsa Indonesia. Bukti<span> </span>bukti arkeologi yang mengatakan hal tersebut<span> </span>adalaharca budha yang bergaya amarawati dari jember, Sulawesi tengah ( sempanga), Palembang ( bukti guntang ), maupun muara kaman ( gua sikompeng ), ada beberapa teori tentang<span> </span>masuknya agama hindu budha ke Indonesia .</div><div class="MsoListParagraph" style="text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Teori Ksatriya (Ksatria Hipotesis )<span> </span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">Teori ini mengatakan bahwa proses masuknya budaya india ke Indonesia diperankan oleh golongan prajurit . yaitu kasta ksatria . masuknya golongan prajurit ini disebabkan oleh bentuk kolonialisme yang terjadi di Indonesia. Mereka dating untuk menaklukan wilayah Indonesia dan kemudian menyebarkan ajaran hindu budha. Pendapat lain menyatakan bahwa kolonialisme dilakukan<span> </span>dengan menaklukan pada daerah daerah di Indonesia.teori ini didasarkan pada logika kekerasan dimana suatu Megara yang dapat menaklukan Negara lain melalui prajurit perangnya untuk menyebarkan suatu kebudayaan. Teori ini kekemukakan oleh Van Denboosh</div><div class="MsoListParagraph" style="text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Teiri Waisya ( Waisya Hipotesis )</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">N.J<span> </span>krom menjelaskan bahwa ajaran hindu budha masuk ke Indonesia diperankan oleh golongan waisya yaitu kaum pedagang . Adanya perdagangan antara Indonesia dengan india yang kemudian melakukan penyebaran budaya hindu<span> </span>budha .<span> </span>teori ini di perkuat dengan dasar banyaknya para<span> </span>pedagang india yang menetap di Indonesia dan melakukan pernikahan dengan masyarakat Indonesia.</div><div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">Teori<span> </span>Brahmana </span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;">Van Leur mengatakan bahwa Kedatangan ajaran hindu budha di Indonesia dikarenakan dengan Adanya ketertariakan bangsa Indonesia mengundang golongan brahmana dari india untuk melakukan upacara vratyastoma, yaitu<span> </span>upacara khusus untuk dapat menghindukan seseorang oleh karena itu ajaran hindu budha di bawa oleh golongan brahmana dan kemungkinan yang lebih dulu adalah melalui pendeta agama budha.</div><div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;"><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">Teori Arus Balik </span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;">Disamping teori di atas ada teori nasional yang menjelaskan bahwa m asuknya hindu budha ke Indonesia adalah oleh masyarakat Indonesia sendiri<span> </span>kelompok ini sering disebut empu atau local genius . ada pula yang mengatakan karena Adanya ketertarikan bangsa Indonesia terhadap kebudayaan india teori ini sering disebut teori arus balik. </div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">Fakta Tentang<span> </span>Proses Interaksi Masyarakat Di Berbagai Daerah Dengan Tradisi Hindu Budaha</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><span> <span> </span> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;">Sebelum <span> </span>masuk agama dan kebudayaan hindu budha masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia telah memiliki kebudayaan yang bernilai tinggi . unsur kebudayaan asli bangsa Indonesia misalnya seni gamelan, bahasa, kemampuan membatik dan sebagainya.</div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;">Masuknya kebudayaan india bukan berarti menggeser kebudayaan asli masyaralat Indonesia , dengan local genius justru dapat memanfaatkan masuknya kebudayaan hindu budha yang berkembang di Indonesia , ini dapat dilihat dari beberapa hal misalnya :</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Seni bangunan </span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;">Pengaruh seni bangunan india di insonesia dapat dilihat pada<span> </span>bangunan candi yang memiliki ciri khas Indonesia asli yang tidak di temukan di India. Missal andi Borobudur memiliki prototype yang merupa kan candi budha terbesar di Indonesia dan memiliki ciri punden berundak undak merupakan ciri tradisi dari Zaman <b>megalithikum .</b></div><div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Seni sastra</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;">Perkembangan sastra di Indonesia jug banyak mendapat pengaruh dari india. Ini tampak dari penggunaan bahasa sanskerta dan jug hurup pellawa pada prasasti prasasti yang diteukan di Indonesia . juga berkembangnya epos Ramayana dan maha barata yang banyak di temukan di Indonesia</div><div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Kepercayaan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;">Sebelum mengenal hindu budha , masyarakat Indonesia juga sudah mengenal kepercayaan yaitu bercorak animisme dan dinamisme. Namun setelah kebudayaan india masuk bangsa Indonesia banyak yang memiliki kepercayaan yang bersifat politheisme</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Bidang pemerintahan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;">Pemerintahan awal di Indonesia yang berkembang adalah system pemerintahan yang dipimpin oleh kepala suku yang dipilih menurut prinsip Primus Interpares. Namun setelah hindu budha masuk berkembang kemudian system pemerintah kerajaan yang bersifat turun temurun.</div><div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Seni rupa dan seni lukis</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;">Perkembangan seni rupa di Indonesia nempak pada relief candi, mislnya pada candi Borobudur yang menunjukkan unsure india yaitu relief sang budha namun alamnya menggambarkan suasana alam Indonesia separti rumah panggung dan perahu bercadik</div><div class="MsoListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">kalender<span> </span></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">Akulturasi <span> </span>dalam bidang kalender Nampak dari penggunaan thn saka. Dismping itu juga penggunaan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">Candra Sangkala dalam penulisan tahun.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><span> </span>Demikian pengaruh kebudayaan hindu badha terus berkembang dalam segala aspek kehidupan . selanjutnya berkembang kerajaan besar sseperti Sriwijaya . mataram , Majapahit dan lain lain.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><b><span style="font-size: 16pt;"><span> </span>tugas</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 19.5pt; text-indent: -18pt;"><span><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>jelaskan masuknya agama hindu budha yang anda ketahui<span> </span>?</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 19.5pt; text-indent: -18pt;"><span><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>bagaimana pengaruh hindu budha terhadap system pemerintahan di Indonesia<span> </span>?</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 19.5pt; text-indent: -18pt;"><span><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>mengapa muncul agama budha di dunia yang anda ketahui ?</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 19.5pt; text-indent: -18pt;"><span><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>bagaimana hubungan agama hindu budha dalam membangun peradaban masyarakat Indonesia<span> </span>yang anda ketahui ?</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 19.5pt; text-indent: -18pt;"><span><span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>kebudayaan hindu budha sang at berperan dalam pembangunan system pemerinatahan di indonesia<span> </span>pada masanya<span> </span>?<b><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;"> </span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-indent: -21.3pt;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: center; text-indent: -21.3pt;"><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">Ulangan Harian</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt;"><span><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Berikut<span> </span>ini pernyataan yang tidak tepat mengenai agama dan kebudayaan hindu <span> </span>adalah …..</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Agama dan kebudayaan hindu pertama kali berkembang diwilayah isdus india </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Agama dan kebudayaan hindu lahir sebagai bentuk perpaduan antara kebudayaan aria dan dravida</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pendukung utama kebudayaan hindu adalah bangsa dravida yang merupakan penduduk asli india</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Agama hindu termasuk dalam kepercayaan yang bersifat politheisme</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Dalam agama hindu dikenal Adanya trimurti yang terdiri dari brahma, wisnu dan syiwa</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Berkembangnya teori waisa antara lain di dasarkan pada ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Banyaknya orang Indonesia yang berprofesi sebagai pedagang</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Adanya hubungan dagang antara india dengan Indonesia yang didukung dengan letaknya sebagai jalur perdagangan</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Banyaknya pedagang pedagang<span> </span>Indonesia yang membentuk perkampungan di india </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Posisi Indonesia sebagai kerajaan maritimterbesar di wilayah asia </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Adanya hubungan kekerabatan antara rajaraja dari india</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Menurut FDK Bosh, golongan pembawa agama dan kebudayaan Hindu ke indonesia adalah ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kaum<span> </span>brahmana</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kaum<span> </span>ksatria<span> </span>d.<span> </span>Kaum<span> </span>sudra</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kaum<span> </span>waisya<span> </span>e.<span> </span>Kaum<span> </span>pedagang</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kelemahan teori waisya tentang masuknya pengaruh hindu ke Indonesia adalah ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Yang berhak menyebatakan agama hindu hanyalah kaum brahmana</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Adanya larangan bagi kaum sudra untuk meninggalkan daerahnya</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kaum waisya umumnya tidak menguasai masalah masalah agama</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Raja hanyalah penyatu hubungan antar Negara</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kaum waisya tidak diperbolehkan meninggalkan daerahnya sediri</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pernyataan yang tepat mengenai kondisi masyarakat Indonesia sebelum masuknya pengaruh hindu budha adalah ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sebelum masuknya pengaruh hindu budha masyarakatindonesia belum mengenal peradaban</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Tulisan yang berkembang di Indonesia sebelum masuknya pengaruh india adalah tulisan palawa</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>sebelum<span> </span>masuknya hindu budha di Indonesia sudah memiliki kepercayaan yang bercorak animisme dan dinamisme</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sebelum<span> </span>masuknya hindu budha di Indonesia sudah berkembang system pemerintahan kerajaan</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sebelum masuknya hindu budha di Indonesia masih hidup secara nomaden</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Masuknya kebudayaan hindu budha di Indonesia diperkirakan pada abad ke 4 sebelum masehi yang didasarkan pada penemuan ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 56.85pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pasasti kutai</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 56.85pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Candi Borobudur <span> </span>d.<span> </span>Prasati ciaruteun</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 56.85pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Candi prambanan<span> </span> e.<span> </span>Prasasti Tugu</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kebudayaan hindu budha masuk ke Indonesia dibawah oleh orang india dengan cara kolonisasi atau penaklukan adalah pendapat dari …..</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Teori arus balik</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Bodhi<span> </span><span> </span>d.<span> </span>Teori Nasional</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Penerangan agung<span> </span><span> </span>e.<span> </span>Teori Brahmana</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pembagian golongan pada masyarakat hindu disebut …..</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Stratifikasi sosial</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kasta<span> </span><span> </span>d.<span> </span>Kedudukan sosial</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Tingkatan sosial<span> </span><span> </span>e.<span> </span>Vamasjrama darmha</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Lahirnya agama budha bertujuan untuk membebaskan manusia dari ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Samsara</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Badhi<span> </span><span> </span>d.<span> </span>Kesengsaraan</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Penerangan agung<span> </span><span> </span>e.<span> </span>Diniawi</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Ajaran budha diperkenalkan oleh ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Budhi</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Gudhdana<span> </span><span> </span><span> </span>d.<span> </span>Dhidarta</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Bangswa aria<span> </span><span> </span><span> </span>e.<span> </span>Rahulla</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>11.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sang budha mendapat penerangan agung ketika sedang melakukan perenungan di daerah …</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Candi Borobudur</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>India utara<span> </span>d.<span> </span>Lumbinigrama</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Samath<span> </span>e.<span> </span>Bodh gaya</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>12.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Candi yang<span> </span>terletak disebelah selatan jawa yang mewakili agama hindu adalah ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Candi mendut</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Candi Borobudur<span> </span><span> </span>d.<span> </span>Candi Muara takus</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Candi prambanan<span> </span><span> </span>e.<span> </span>Candi Padang Lawas</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>13.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kaum terendah dalam golongan masyarakat hindu adalah ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Waisya</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sudra<span> </span><span> </span>d.<span> </span>Brahmana</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Ksatria <span> </span><span> </span>e.<span> </span>Tjandala</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>14.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kitab hindu sama wedha berisikan tentang ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kempulan nyanyian nyanyian suci untuk memuja dewa</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Rumusan rumusan upacara dewa</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Melodi atau himne yang dinyanyikan oleh pendeta pendeta yang bertugas dalam upacara</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Mantra mantra yang mengundang kekuatan gaib</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Do’a do’a peribadahan</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>15.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Masuknya kebudayaan hindu budha<span> </span>mengakibatkan berubahnya tatanan pemerintahan Indonesia yaitu …..</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pergantian pemimpin Indonesia</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pemerintahan yang dipimpin oleh kasta brahmana</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pemerintahan yang dipimpin oleh kepala suku</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pemerintahan yang dipimpin oleh raja</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pemerintahan yang demokratis</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: 0cm;">Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar<span> </span>!</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Jelaskan masuknya kebudayaan hindu budha di Indonesia<span> </span>!</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sebutkan kitab kitab weda yang di percaya oleh umat budha<span> </span>!</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Jelaskan lahirnya agama budha di dunia<span> </span>!</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Apa saja pengaruh kebudayaan hindu budha di Indonesia<span> </span>!</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Bagaimana lahirnya agama budha di india<span> </span>!</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: 0cm;"><b><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;">BAB <span> </span>II<span> </span>KERAJAAN KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Standar Kompetensi</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa Negara Negara tradisional</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Kompetensi dasar</span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">Menganalisis perkembangan kehidupan Negara Negara hindu budha di Indonesia </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Tujuan<span> </span>pembelajaran</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt;"><span><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Mendeskripsikan sistem dan struktur sosial ekonomi masyarakat pada masa kerajaan hindu budha</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Membandingkan struktur birokrasi antara kerajaan kerajaan hindu budha di berbagai daerah</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Mengidentifikasi factor factor penyebab runtuhnya kerajaan kerajaan hindu budha di Indonesia</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 16pt; line-height: 115%;">Pertemuan ke 4 -6</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">Kerajaan kutai</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><span> </span>Kerajaan kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia . letaknya di daerah kutai Kalimantan timur yang pusat pemerintahannya dimuarakaman tepi sungai mahakan. Kerajaan ini di pengaruhi oleh hindu budha. Kerajaan kuutai didirikan oleh Aswawarman anak Kudungga . sumber sumber yang menyebutkan sejarah kerajaan kutai adalah patung yang ditemukan di gunung kombang dan tujuh buah presasti yang disebut yupa. Penemuan yupa ini terjadi secara terpisah dengan tahun yang berbeda . yaitu pada yahun 1879. Ditemukan 4 yupa dan pada thn 1940 ditemukan lagi 3 yupa didaerah aliran sungai Mahakam.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><span> </span>Pada yupa yang ditemukan tidak ada angka tahunya sehingga sulit untuk dikenali kapan persisnya yupa ini dibuar.<span> </span>Untuk mengetahui thn pembuatan yupa tersebut, maka berdasarkan perbandingan bentuk hurup yang dipakai pada yupa dengan prasati dari india maka diketahui bahwa yupa yupa terse but dibuat pada abad ke 4 M. hurup yang digunakan adalah hurup pallawa ( huruup yang dipakai di india selatan ) bahasa sangsekerta dan disusun dalam bentuk syair. Isinya berupa silsilah raja yang menyatakan bahwa maharaja kudungga mempunyai putra yang bernama Aswawarman yang dipercaya sebagai titisan dewa ansuman ( dewa matahari ) dengan demikian raja yang pertama nya adalah Kudungga.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 32.25pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kehidupan politik</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 32.25pt; text-indent: 0cm;">Kehidupan politik pada masa kerajaan kutai tidak begitu diketahui. Hanya sedikit buktu bukti tatanan politik yang di tulis pada prasasti yupa. Disamping itu ada juga dugaan bahwa kerajaan kutai sebelumnya dipimpin oleh kepala suku yang bernama kudungga. kemudian mengubah status menjadi kerajaan pada masa Aswawarman yang dikenakenal sebagai pendiri Dinasti Vamsakarta. Kerajaan kutai mencapai masa jayanya pada masa pemerintahan Mulawarman. Penggunaan nama warman menunjukan adanya hubungan poliatik dengan india.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 32.25pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kehidupan keagamaanutkan bahwa <span> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 32.25pt; text-indent: 0cm;">Semenjaka pemerintahan mulawarman kerajaan kutai telah menganyt afana hindu. Perkembang an agama hindu di kutai mencapai puncaknya pada masa pemerintahan mulawarman . hal tersebut dapat kita ketahui dari prasasri yupa yang menyebutkan bahwaMulawarman melakukan u[acara keagamaan dan menghadiahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana. Berdasarkan prasasti di atas dapat disimpulkan bahwa ajaran Hindu yang berkembang di Kutai adalah Hindu syiwaisme, ini di tandai dengan bangunan waprakeswata yang berkaitan dengan baprakeswara di jawa yang lebih menekankan pemujaan kepada syiwa.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 32.25pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Akhir kerajaan kutai</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 32.25pt; text-indent: 0cm;">Mengenai kakopan kerajaan kutai berakhir belum dapat disimpulkan secara pasti hal ini di sebabkan minimnya sumber sumber sejarahnya. Namun kemungkinan setelah kepemimpinan setelah Mulawarman tidak ada gemanya.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">2, Kerajaan Tarumanagara</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><span> </span>Kerjaan tarumanagara diperkirakan terletak di daerah bekasi atau bogor , jawa barat . sumber sumber mengenai kerajaan tarumanagara antara alin :</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Tujuh buah prasasti uyang memakai hurup pallawa dan bahasa sansekerta.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Prasasti ciampea atau ciaruteun yang berisi tentang bekas dua telapak kaki dewa wisnu ialah kaki yang mulia Purnawarman raja dari negeri Taruma.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Prasasti kebon kopi di kampong muara hilir Cibungbulang , yang isinya adalah dua telapak kaki gajah Airawata yaitu gajah kendaraan dewa Wisnu</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span> </span>Prasasti Koleangkak atau prasati jambu yang berisi tentang kegagahan dan keperkasaan Raja Purnawarman yang mengenakan baju ziarah (Varman)</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Prasasti pasir awi dan Muara cianten. Yang berhurup ikal ini sampai sekarang belum dapat dibaca.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Prasasti Cindang hiang atau prasasti lebak ditemukan di lebak pandeglang, thn 1947 , yang berisi tentang keperwiraan dan keperkasaan serta keagungan dan keberanian dari purnawarman.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Prasasti tugu yang ditemukan di desa tugu cilingcing Jakarta utara. Yang berisi tentang penggalian sungai gamati (Canrabaga) yang panjangnya 11 km serta selamatan dengan menghadiahkan 1000 ekor sapi kepada kaum brahmana. Menurut barbacaraka Candrabhaga adalah nama sungai di india</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Arca Rajasi yang mempunyai<span> </span>trinetra<span> </span>yang merupakan area Syiwa</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Dua arca wisnu</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: -18pt;"><span><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Berita dari cina yaitu Fa-Hien 414 m yang menyebutkan tentang banyaknya kaum Brahmana di tarumanegara. Disamping itu juga adanya berta lain dari cina yang antara lain menyebutkan nama tolomo untuk menyebut taruma.</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span> </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">prasati tugu di museum nasional</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span> </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">candi<span> </span>jiwa di situs percandian Batu Jaya</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">3, kerajaan Sriwijaya</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><span> </span>kerajaan Sriwijaya sering di kenal sebagai kerajaan nusantara yang pertama di wilayah Indinesia , karena kerajaan ini muncul pada abad ke 7 M dan dikenal sebagai kerajaan maritime yang kuat</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Bukti keberadaan kerajaan sriwijaya<span> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;">sebagai sumberyang dapat di jadikan sebagai kajian antara lain </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Prasasti Keduakan Bukitm (605-683 M)</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: 0cm;">Prasasti ini berbahasa sansekerta yang berisi tentang perjalanan suci (Sydartayatsa) yang dilakukan oleh Dapunta Hyang dari Minangatamwan dan berhasil menaklukan beberapa daerah.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Prasasti<span> </span>Talang Tuo (606-684 M)</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: 0cm;">Yang berisi tentang pembuatan kebun (taman) yang diberi nama Sriksetra atas pernatah Dapunta Hyang Srijaya Negara utuk memakmurkan senua mahkluk, dimuat juga do’ a do’a agama Budha Maha Yana</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Prasasti<span> </span>Telaga Batu (tanpa angka tahun)</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: 0cm;">Prasasti ini berbahasa melayu dan berhurup pallawa, yang berisi tentang kutukan kutukan kepada siapa saja yang tidak tunduk kepada raja.<span> </span>Ditemukan di telaga batu , Palembang</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Prasasti kota kapur (608-686)</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: 0cm;">Ditemukan di pulau Bangka yang berhurup pallawa bahasa sansekerta. Yang berisi tentang permohonan kepada dewa untuk menjafa kerahaab sriwihaya dan neghukum siapa saha yang akan bermaksud jahat. Dan menyebutkan tentang penyerangan sriwijaya ke sebuah kerajaan yang ada di jawa.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Peran Kerajaan Sriwijaya</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sriwijaya sebagai kerajaan maritime yang besar</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: 0cm;">Dari bukti bukti historis yang ada dapat disimpulkan bahwa sriwijaya merupakan kerajaan maritime yang mampu mengyuasai dan mengintrol perdagangan di wilayah nusantara. Perannya sebagai segara maritime tidak rterlepas dari factor factor berkut: </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Letak sriwijaya yang strategis dipersimpangan jalan perdagangan dunia dari cina , india dan segara barat dengan perdagangan nusantara selat : malaka, laut jawa dan indinesia dibagian timur</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sriwijaya mempuyai potensi<span> </span>alam sehingga menarik para pedagang untuk singgah di sriwijaya. Komoditi yang<span> </span>utama adalah emas. Perak dan gading.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Keruntuhan kerajaan punan di indo china yang awalnya merupakan pengyasa perdagangan di asia tenggara.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-indent: 0cm;">Adapun keuntungan lain yang diperoleh kerajaan sriwijaya yaitu:</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 74.85pt; text-indent: -18pt;"><span><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Bea masuk semua barang dagangan yang melewati Bandar bandarnya.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 74.85pt; text-indent: -18pt;"><span><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Bea masuk kapal yang melewati wilayah dan pelabuhan di Bandar bandarnya</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 74.85pt; text-indent: -18pt;"><span><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Upeti persembahan dari para pedagang dan raja raja taklukan</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 74.85pt; text-indent: -18pt;"><span><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Hasil keuntungan dari perdagangan sriwijaya sendiri.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Ssriwijaya sebagai pusat agama budha di asia tenggara</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 54pt; text-indent: 0cm;">Sriwijaya merupakan kerajaan budha yang menganut aliran budha Mahayana/ sebagai pusat agama budha banyak didirikan biara biara yabg didiami oleh ratusan bhiksu. Di sriwijaya juga didirikan pergutuan tinggi yang mengajarkan ilmu dan kebudayaan budha. Gurunya yang terkenal antara lain satya kitri dan Dharma kitri. Sriwijaya juga sering mengirim biksu biksu ke india yaitu nalanda untuk belajar disana. Hal tersebut diberitakan oleh prasasti nalanda (860 M) yang isinya tentang pembebasan pajak beberapa buah desa agar dapat member nafkah kepada para biksu dalam sebuah biara yang ddibangun oleh Balaputra Dewa ( raja sriwijaya terbesar keturunan dinasti samaratungga kerajaan mataran kuno).</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 56.85pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0cm;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Avalokite%C3%A7vara,_Malayu_Srivijaya_style.jpg&filetimestamp=20090324123047"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;"> </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Avalokite%C3%A7vara,_Malayu_Srivijaya_style.jpg&filetimestamp=20090324123047" title=""Perbesar" "><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;"> </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Arca emas </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Avalokite%C5%9Bvara" title="Avalokiteśvara"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Avalokiteçvara</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> bergaya Malayu-Sriwijaya, ditemukan di Rantaukapastuo, Muarabulian, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jambi" title="Jambi"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jambi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Indonesia</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kemunduran dan keruntuhan kerajaan sriwijaya </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;">Pada akhir abad ke 13 M sriwijaya telah mengalami kemunduran yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah :</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Factor geologis yaitu dengan terjadinya pendangkalan sungai musi yang menyebabkan Palembang jauh dari pantai sahingga fungsinya sebagai Bandar penting mengalami kemunduran.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Factor politik</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Dari sebelah utara sriwijaya terdesak oleh siam yang melakukan ekspansi ke selatan yaitu daerah daerah sebelah utara Malaya.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Disebelah timur sriwijaya terdesak oleh singosari dengan rajanya kertanegara . </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Factor ekonomi</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Perdagangan sriwijaya mengalami kemunduran</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Banyak daerah bawahan yang melepaskan diri sehingga mengurangi pendapatan Negara</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;"><span> </span>UJI KOMPETENSI</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pernyataan yang tepat mengenai kerajaan kutai<span> </span>adalah ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kerjaan kutai terletak di Kalimantan utara</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kerajaan kutan mencapai masa jayanya pada masa aswawarman</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kerajaan kutai merupakan kerajaan budha tertua di Indonesia</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Keberadaan kerajaan kutai di ketahui dari prasasti yupa</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kerajaan kutai menganut hindu waisnawa.</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kesimpulan yang berkaitan dengan bangunan Wapra keswara dari kerajaan kutai adalah …</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kerajaan kutai menganut kepercayaan hindu Syiwaisme</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kerajaan kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Raja terbesar dari kerjaan kurtai adalah kudungga</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kerajaan kutai masih mengembangkan tradisi megalitikum</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kepercayaan masyarakat kutai lebih menekankan terhadap dewa wisnu</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kerajaan tarumanagara dijelaskan dengan tepat dalam pernyataan berikut ini …</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kerajaan tarumanagara terletak di jawa timur</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kerajaan tarumanagara mencapai masa jayanya pada masa raja mulawarman</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kerajaan tarumanagara mencapai masa jayanya pada masa raja purnawarman</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Agama yang berkembang di kerajaan tarumanagara adalah budha</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Salah satu wumber tertulis mengenai kerajaan tarumanagara adalah prasasti kotakapur </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Penggalian sungai gomati merupakan informasi dari prasasti …</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kedukan bukit<span> </span>d.<span> </span>jambu</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pasir Awi<span> </span>e.<span> </span>Tugu</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Lebak</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Unsur India yang Nampak pada prasasti yupa adalah …</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Adanya tradisi untuk membuat tugu<span> </span>d.<span> </span>Hurup sansekerta dan bahasa pallawa</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Hurup pallswa dan bahas sansekerta<span> </span>e.<span> </span>memakai nama kutai</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Ditemukannya nama kudungga</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Penjelasan Mulawarman yang tepat aadalah…</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Pendiri dinasti kutai<span> </span>d.<span> </span>Raja terbesar di kerajaan kutai</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Raja yang membangun sungai gomati<span> </span>e.<span> </span>Raja india yang menguasai kutai</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Raja pertama kutai yang bergelar hindu</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Raja tarumanegara yang terbesar adalah …</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Mulawarman<span> </span>d.<span> </span>Kudungga</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Purnawarman<span> </span>e.<span> </span>Adithiya warman</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Aswawarman</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Keberadaan kerajaan kutai dapat dibuktikan dengan ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Berkembangnya agama hindu di kutai</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Berita berita dari china</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Ditemukannya 7 buah prasasti yang berbentuk yupa</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Laporan perjalanan marcopollo di Kalimantan</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Ditemukannya prasasti nalanda</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Berdasarkan prasasti ciaruteun dapat kita simpulkan bahwa agama yang dianut kerajaan terumanegara adalah ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Hindu Waisnawa<span> </span>d.<span> </span>Budha Mahayana</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Hindu syiwaisme<span> </span>e.<span> </span>Budha Mahayana</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Budha Tantrayana</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Dibawah ini yang merupakan prasasti dari kerajaan sriwijaya adalah ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kedukan bukit. Kota kak;pur dan telaga batu<span> </span><span> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kedukan bukit, tugu dan talang tuo</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Telaga batu , kota kapur dan pasir awi</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kota kapur , tugu dan telaga batu</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Telaga batum talang tuo dan pasir awi</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>11.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Ditinjau dari letak geografisnya perdagangan sriwijaya cepat berkembang karena …</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Merupakan kerajaan maritime</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Wilayahnya lebih banyak beru;pa perairan</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Merupakan penghasil lada terbesar</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Letaknya dekat selat malaka yang merupakan jalur perdagangan internasional</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Berada antara Indonesia barat dan timur</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>12.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Raja sriwijaya yang merupakan keturunan dari keturunan kerajaan mataram adalah …</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Dapunta hyiang<span> </span>d.<span> </span>Srijaya nagara</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Balaputra dewa<span> </span>e.<span> </span>Nalanda</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>sakyakitri</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>13.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>factor politik yang melatarbelakangi runtuhnya kerajaan sriwijaya adalah…….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Serangan dari bangsa china<span> </span>d.<span> </span>Serangan dari Mataram</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Berdirinya kerajaan majapahit<span> </span>e.<span> </span>Perang saudara</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Serangan dari singosari</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>14.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Perjalanan Dapunta hyiang ke Minangatanwan merupakan isi dari prasasti<span> </span>….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Kedukan bukit<span> </span>d.<span> </span>kota kapur</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Telaga bodas<span> </span>e.<span> </span>Nalanda</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Talang tuo</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>15.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sumber tertulis yang tepat untuk mengetahui keberadaan kerajaan sriwijaya adalah ….</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Prasasti cindanghiang</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Berita dari ibnu batutah</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Secita marco[olo</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Prasasti kedukan bukit</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Prasasti munjul</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;"><span> </span><span> </span>---------‘’’--------------</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;"><br />
</div><div align="center" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: center; text-indent: 0cm;">Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini Dengan Singkat Dan Jelas</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Jelaskan mengenai kepercayaan yang berkembang di kerajaan kutai berdasarkan bukti yang ada.!</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Jelaskan peranan aswawarman bagi kerajaan kutai !</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Jelaskan keuntungan ekonomi yang diperoleh<span> </span>kerajaan sriwijaya sebagai Negara maritim !</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent: -18pt;"><span><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Sebutkan isi dari prasasti jambu !</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent: -18pt;"><span><span>5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Jelaskan sebab sebab kemunduran kerajaan sriwijaya dari segi ekonomi !</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><span>A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">RINGKASAN MATERI</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;">1.<span> </span>Kerajaan Mataram Kuno</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><span> </span>Kerajaan ini bediri antara abad 8 sampai 10 M, dengan pusat kerajaan nya berpusat di pedalaman jawa tengah. Sumber sumber yang mendukung keberadaan mataram kuno adalah prasasti Canggal dan prasasti Balitung (Mantyiasih).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sesungguhnya, pusat Kerajaan Medang pernah mengalami beberapa kali perpindahan, bahkan sampai ke daerah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" title="Jawa Timur"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa Timur</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> sekarang. Beberapa daerah yang pernah menjadi lokasi istana Medang berdasarkan prasasti-prasasti yang sudah ditemukan antara lain,</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Medang i Bhumi Mataram (zaman Sanjaya)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Medang i Mamrati (zaman Rakai Pikatan)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Medang i Poh Pitu (zaman Dyah Balitung)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Medang i Bhumi Mataram (zaman Dyah Wawa)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Medang i Tamwlang (zaman Mpu Sindok)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Medang i Watugaluh (zaman Mpu Sindok)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Medang i Wwatan (zaman Dharmawangsa Teguh)</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menurut perkiraan, Mataram terletak di daerah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakarta" title="Yogyakarta"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yogyakarta</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> sekarang. Mamrati dan Poh Pitu diperkirakan terletak di daerah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kedu" title="Kedu"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kedu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Sementara itu, Tamwlang sekarang disebut dengan nama Tembelang, sedangkan Watugaluh sekarang disebut Megaluh. Keduanya terletak di daerah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jombang" title="Jombang"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jombang</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Istana terakhir, yaitu Wwatan, sekarang disebut dengan nama Wotan</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"> </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Daftar raja-raja Medang</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Apabila teori </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Slamet_Muljana" title="Slamet Muljana"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Slamet Muljana</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> benar, maka daftar raja-raja Medang sejak masih berpusat di Bhumi Mataram sampai berakhir di Wwatan dapat disusun secara lengkap sebagai berikut:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Prambanan_Shiva_Temple.jpg"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;"> </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Prambanan_Shiva_Temple.jpg" title=""Perbesar" "><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;"> </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan" title="Candi Prambanan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Candi Prambanan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dari abad ke-9, terletak di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prambanan" title="Prambanan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Prambanan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakarta" title="Yogyakarta"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yogyakarta</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, dibangun antara masa pemerintahan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Pikatan" title="Rakai Pikatan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Pikatan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dyah_Balitung" title="Dyah Balitung"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dyah Balitung</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;">Sang Ratu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sanjaya" title="Sanjaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sanjaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, pendiri Kerajaan Medang</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Panangkaran" title="Rakai Panangkaran"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Panangkaran</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, awal berkuasanya Wangsa Sailendra</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Panunggalan" title="Rakai Panunggalan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Panunggalan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> alias </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dharanindra" title="Dharanindra"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dharanindra</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Warak" title="Rakai Warak"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Warak</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> alias </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Samaragrawira" title="Samaragrawira"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Samaragrawira</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Garung" title="Rakai Garung"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Garung</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> alias </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Samaratungga" title="Samaratungga"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Samaratungga</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Pikatan" title="Rakai Pikatan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Pikatan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> suami </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pramodawardhani" title="Pramodawardhani"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pramodawardhani</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Kayuwangi" title="Rakai Kayuwangi"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Kayuwangi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> alias </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dyah_Lokapala&action=edit&redlink=1" title="Dyah Lokapala (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dyah Lokapala</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Watuhumalang" title="Rakai Watuhumalang"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Watuhumalang</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Watukura_Dyah_Balitung" title="Rakai Watukura Dyah Balitung"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Watukura Dyah Balitung</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Daksa" title="Mpu Daksa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mpu Daksa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Layang_Dyah_Tulodong" title="Rakai Layang Dyah Tulodong"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Layang Dyah Tulodong</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Sumba_Dyah_Wawa" title="Rakai Sumba Dyah Wawa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Sumba Dyah Wawa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Sindok" title="Mpu Sindok"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mpu Sindok</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, awal periode Jawa Timur</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Lokapala" title="Sri Lokapala"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Lokapala</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> suami </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Isanatunggawijaya" title="Sri Isanatunggawijaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Isanatunggawijaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Makuthawangsawardhana" title="Makuthawangsawardhana"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Makuthawangsawardhana</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dharmawangsa_Teguh" title="Dharmawangsa Teguh"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dharmawangsa Teguh</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, Kerajaan Medang berakhir</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada daftar di atas hanya Sanjaya yang memakai gelar <i>Sang Ratu</i>, sedangkan raja-raja sesudahnya semua memakai gelar <i>Sri Maharaja</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, yang terletak di daerah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Madiun" title="Madiun"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Madiun</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;"> Struktur pemerintahan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Raja merupakan pemimpin tertinggi Kerajaan Medang. </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sanjaya" title="Sanjaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sanjaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> sebagai raja pertama memakai gelar </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ratu" title="Ratu"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ratu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Pada zaman itu istilah <i>Ratu</i> belum identik dengan kaum perempuan. Gelar ini setara dengan <i>Datu</i> yang berarti "pemimpin". Keduanya merupakan gelar asli </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Indonesia</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ketika </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Panangkaran" title="Rakai Panangkaran"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Panangkaran</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wangsa_Sailendra" title="Wangsa Sailendra"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Wangsa Sailendra</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> berkuasa, gelar <i>Ratu</i> dihapusnya dan diganti dengan gelar <i>Sri Maharaja</i>. Kasus yang sama terjadi pada </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Sriwijaya" title="Kerajaan Sriwijaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerajaan Sriwijaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> di mana raja-rajanya semula bergelar <i>Dapunta Hyang</i>, dan setelah dikuasai Wangsa Sailendra juga berubah menjadi <i>Sri Maharaja</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pemakaian gelar Sri Maharaja di Kerajaan Medang tetap dilestarikan oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Pikatan" title="Rakai Pikatan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Pikatan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> meskipun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wangsa_Sanjaya" title="Wangsa Sanjaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Wangsa Sanjaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> berkuasa kembali. Hal ini dapat dilihat dalam daftar raja-raja versi </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Mantyasih" title="Prasasti Mantyasih"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Prasasti Mantyasih</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang menyebutkan hanya Sanjaya yang bergelar <i>Sang Ratu</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jabatan tertinggi sesudah raja ialah <i>Rakryan Mahamantri i Hino</i> atau kadang ditulis <i>Rakryan Mapatih Hino</i>. Jabatan ini dipegang oleh putra atau saudara raja yang memiliki peluang untuk naik takhta selanjutnya. Misalnya, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Sindok" title="Mpu Sindok"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mpu Sindok</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> merupakan <i>Mapatih Hino</i> pada masa pemerintahan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dyah_Wawa" title="Dyah Wawa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dyah Wawa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jabatan <i>Rakryan Mapatih Hino</i> pada zaman ini berbeda dengan <i>Rakryan Mapatih</i> pada zaman </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit" title="Majapahit"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Majapahit</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Patih zaman Majapahit setara dengan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perdana_menteri" title="Perdana menteri"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">perdana menteri</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> namun tidak berhak untuk naik takhta.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jabatan sesudah <i>Mahamantri i Hino</i> secara berturut-turut adalah <i>Mahamantri i Halu</i> dan <i>Mahamantri i Sirikan</i>. Pada zaman Majapahit jabatan-jabatan ini masih ada namun hanya sekadar gelar kehormatan saja. Pada zaman </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wangsa_Isana" title="Wangsa Isana"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Wangsa Isana</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> berkuasa masih ditambah lagi dengan jabatan <i>Mahamantri Wka</i> dan <i>Mahamantri Bawang</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jabatan tertinggi di Medang selanjutnya ialah <i>Rakryan Kanuruhan</i> sebagai pelaksana perintah raja. Mungkin semacam perdana menteri pada zaman sekarang atau setara dengan <i>Rakryan Mapatih</i> pada zaman Majapahit. Jabatan <i>Rakryan Kanuruhan</i> pada zaman Majapahit memang masih ada, namun kiranya setara dengan menteri dalam negeri pada zaman sekarang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Keadaan penduduk</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Wonoboyo_Hoard.jpg"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;"> </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Wonoboyo_Hoard.jpg" title=""Perbesar" "><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;"> </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Temuan_Wonoboyo" title="Temuan Wonoboyo"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Temuan Wonoboyo</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> berupa artifak emas menunjukkan kekayaan dan kehalusan seni budaya kerajaan Medang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penduduk Medang sejak periode Bhumi Mataram sampai periode Wwatan pada umumnya bekerja sebagai </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian" title="Pertanian"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">petani</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Kerajaan Medang memang terkenal sebagai negara agraris, sedangkan saingannya, yaitu </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Sriwijaya" title="Kerajaan Sriwijaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerajaan Sriwijaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> merupakan negara maritim.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Agama resmi Kerajaan Medang pada masa pemerintahan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sanjaya" title="Sanjaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sanjaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> adalah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Hindu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> aliran </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Siwa" title="Siwa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Siwa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Ketika </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sailendrawangsa" title="Sailendrawangsa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sailendrawangsa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> berkuasa, agama resmi kerajaan berganti menjadi </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha" title="Buddha"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Buddha</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> aliran </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mahayana" title="Mahayana"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mahayana</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Kemudian pada saat </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Pikatan" title="Rakai Pikatan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Pikatan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sanjayawangsa" title="Sanjayawangsa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sanjayawangsa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> berkuasa, agama Hindu dan Buddha tetap hidup berdampingan dengan penuh toleransi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Konflik takhta periode Jawa Tengah</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada masa pemerintahan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Kayuwangi" title="Rakai Kayuwangi"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Kayuwangi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> putra </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Pikatan" title="Rakai Pikatan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Pikatan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (sekitar </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/856" title="856"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">856</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> – </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/880" title="880"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">880</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">–an), ditemukan beberapa prasasti atas nama raja-raja lain, yaitu Maharaja Rakai Gurunwangi dan Maharaja Rakai Limus Dyah Dewendra. Hal ini menunjukkan kalau pada saat itu Rakai Kayuwangi bukanlah satu-satunya maharaja di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Jawa" title="Pulau Jawa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pulau Jawa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Sedangkan menurut </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Mantyasih" title="Prasasti Mantyasih"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">prasasti Mantyasih</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, raja sesudah Rakai Kayuwangi adalah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Watuhumalang" title="Rakai Watuhumalang"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Watuhumalang</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dyah_Balitung" title="Dyah Balitung"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dyah Balitung</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang diduga merupakan menantu Rakai Watuhumalang berhasil mempersatukan kembali kekuasaan seluruh Jawa, bahkan sampai </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bali" title="Bali"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bali</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Mungkin karena kepahlawanannya itu, ia dapat mewarisi takhta mertuanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pemerintahan Balitung diperkirakan berakhir karena terjadinya </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kudeta" title="Kudeta"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kudeta</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Daksa" title="Mpu Daksa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mpu Daksa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang mengaku sebagai keturunan asli </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sanjaya" title="Sanjaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sanjaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Ia sendiri kemudian digantikan oleh menantunya, bernama </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dyah_Tulodhong" title="Dyah Tulodhong"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dyah Tulodhong</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Tidak diketahui dengan pasti apakah proses suksesi ini berjalan damai ataukah melalui kudeta pula.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tulodhong akhirnya tersingkir oleh pemberontakan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dyah_Wawa" title="Dyah Wawa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dyah Wawa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang sebelumnya menjabat sebagai pegawai pengadilan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Teori van Bammelen</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menurut teori van Bammelen, perpindahan istana Medang dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah" title="Jawa Tengah"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa Tengah</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> menuju </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" title="Jawa Timur"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa Timur</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> disebabkan oleh letusan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merapi" title="Gunung Merapi"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Gunung Merapi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang sangat dahsyat. Konon sebagian puncak Merapi hancur. Kemudian lapisan tanah begeser ke arah barat daya sehingga terjadi lipatan, yang antara lain, membentuk Gunung Gendol dan lempengan Pegunungan Menoreh. Letusan tersebut disertai gempa bumi dan hujan material vulkanik berupa abu dan batu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Istana Medang yang diperkirakan kembali berada di Bhumi Mataram hancur. Tidak diketahui dengan pasti apakah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dyah_Wawa" title="Dyah Wawa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dyah Wawa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> tewas dalam bencana alam tersebut ataukah sudah meninggal sebelum peristiwa itu terjadi, karena raja selanjutnya yang bertakhta di Jawa Timur bernama </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Sindok" title="Mpu Sindok"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mpu Sindok</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mpu Sindok yang menjabat sebagai Rakryan Mapatih Hino mendirikan istana baru di daerah Tamwlang. Prasasti tertuanya berangka tahun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/929" title="929"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">929</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Dinasti yang berkuasa di Medang periode Jawa Timur bukan lagi </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sanjayawangsa" title="Sanjayawangsa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sanjayawangsa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, melainkan sebuah keluarga baru bernama </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Isanawangsa" title="Isanawangsa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Isanawangsa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, yang merujuk pada gelar abhiseka Mpu Sindok yaitu Sri Isana Wikramadharmottungga.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Permusuhan dengan Sriwijaya</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Selain menguasai Medang, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wangsa_Sailendra" title="Wangsa Sailendra"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Wangsa Sailendra</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> juga menguasai </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Sriwijaya" title="Kerajaan Sriwijaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerajaan Sriwijaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Sumatra" title="Pulau Sumatra"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">pulau Sumatra</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Hal ini ditandai dengan ditemukannya Prasasti Ligor tahun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/775" title="775"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">775</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang menyebut nama </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Maharaja_Wisnu" title="Maharaja Wisnu"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maharaja Wisnu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dari Wangsa Sailendra sebagai penguasa Sriwijaya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Hubungan senasib antara </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra" title="Sumatra"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sumatra</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> berubah menjadi permusuhan ketika </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wangsa_Sanjaya" title="Wangsa Sanjaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Wangsa Sanjaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> bangkit kembali memerintah Medang. Menurut teori de Casparis, sekitar tahun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/850" title="850"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">850</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">–an, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rakai_Pikatan" title="Rakai Pikatan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Pikatan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> berhasil menyingkirkan seorang anggota Wangsa Sailendra bernama </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Balaputradewa" title="Balaputradewa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Balaputradewa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> putra </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Samaragrawira" title="Samaragrawira"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Samaragrawira</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Balaputradewa kemudian menjadi raja Sriwijaya di mana ia tetap menyimpan dendam terhadap Rakai Pikatan. Perselisihan antara kedua raja ini berkembang menjadi permusuhan turun-temurun pada generasi selanjutnya. Selain itu, Medang dan Sriwijaya juga bersaing untuk menguasai lalu lintas perdagangan di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara" title="Asia Tenggara"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Asia Tenggara</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rasa permusuhan Wangsa Sailendra terhadap Jawa terus berlanjut bahkan ketika </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wangsa_Isana" title="Wangsa Isana"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Wangsa Isana</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> berkuasa. Sewaktu </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Sindok" title="Mpu Sindok"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mpu Sindok</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> memulai <i>periode Jawa Timur</i>, pasukan Sriwijaya datang menyerangnya. Pertempuran terjadi di daerah Anjukladang (sekarang </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nganjuk" title="Nganjuk"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nganjuk</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" title="Jawa Timur"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa Timur</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">) yang dimenangkan oleh pihak Mpu Sindok.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Peristiwa Mahapralaya</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mahapralaya</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> adalah peristiwa hancurnya istana Medang di Jawa Timur berdasarkan berita dalam prasasti Pucangan. Tahun terjadinya peristiwa tersebut tidak dapat dibaca dengan jelas sehingga muncul dua versi pendapat. Sebagian sejarawan menyebut Kerajaan Medang runtuh pada tahun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1006" title="1006"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1006</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, sedangkan yang lainnya menyebut tahun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1016" title="1016"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1016</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Raja terakhir Medang adalah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dharmawangsa_Teguh" title="Dharmawangsa Teguh"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dharmawangsa Teguh</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, cicit Mpu Sindok. </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kronik_Cina" title="Kronik Cina"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kronik Cina</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Song" title="Dinasti Song"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dinasti Song</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> mencatat telah beberapa kali Dharmawangsa mengirim pasukan untuk menggempur ibu kota </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya" title="Sriwijaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sriwijaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> sejak ia naik takhta tahun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/991" title="991"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">991</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Permusuhan antara </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra" title="Sumatra"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sumatra</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> semakin memanas saat itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada tahun 1006 (atau 1016) Dharmawangsa lengah. Ketika ia mengadakan pesta perkawinan putrinya, istana Medang di Wwatan diserbu oleh Aji Wurawari dari Lwaram yang diperkirakan sebagai sekutu Kerajaan Sriwijaya. Dalam peristiwa tersebut, Dharmawangsa tewas.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tiga tahun kemudian, seorang pangeran berdarah campuran </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">–</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bali" title="Bali"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bali</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang lolos dari <i>Mahapralaya</i> tampil membangun kerajaan baru sebagai kelanjutan Kerajaan Medang. Pangeran itu bernama </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Airlangga" title="Airlangga"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Airlangga</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang mengaku bahwa ibunya adalah keturunan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Sindok" title="Mpu Sindok"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mpu Sindok</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Kerajaan yang ia dirikan kemudian lazim disebut dengan nama </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kahuripan" title="Kerajaan Kahuripan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerajaan Kahuripan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Peninggalan sejarah</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Museum_f%C3%BCr_Indische_Kunst_Dahlem_Berlin_Mai_2006_044.jpg"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;"> </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Museum_f%C3%BCr_Indische_Kunst_Dahlem_Berlin_Mai_2006_044.jpg" title=""Perbesar" "><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;"> </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(Kiri) </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Avalokitesvara" title="Avalokitesvara"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Avalokitesvara</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> lengan-dua. </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah" title="Jawa Tengah"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa Tengah</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-9" title="Abad ke-9"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">abad ke-9</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">/</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-10" title="Abad ke-10"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">ke-10</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga" title="Tembaga"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">tembaga</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, 12,0 x 7,5 cm. (Tengah: </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Chund%C4%81&action=edit&redlink=1" title="Chundā (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Chundā</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> lengan-empat, Jawa Tengah, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wonosobo" title="Wonosobo"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Wonosobo</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dataran_Tinggi_Dieng" title="Dataran Tinggi Dieng"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dataran Tinggi Dieng</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, abad ke-9/10, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perunggu" title="Perunggu"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">perunggu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, 11 x 8 cm. (Kanan) Dewi Tantra lengan-empat (Chundā?), Jawa Tengah, Prambanan, abad ke 10, perunggu, 15 x 7,5 cm. Terletak di <i>Museum für Indische Kunst, Berlin-Dahlem</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Selain meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah" title="Jawa Tengah"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa Tengah</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" title="Jawa Timur"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa Timur</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, Kerajaan Medang juga membangun banyak </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Candi" title="Candi"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">candi</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, baik itu yang bercorak </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Hindu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> maupun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha" title="Buddha"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Buddha</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Temuan_Wonoboyo" title="Temuan Wonoboyo"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Temuan Wonoboyo</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> berupa artifak emas yang ditemukan tahun 1990 di Wonoboyo, Klaten, Jawa Tengah; menunjukkan kekayaan dan kehalusan seni budaya kerajaan Medang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Candi-candi peninggalan Kerajaan Medang antara lain, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Kalasan" title="Candi Kalasan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Candi Kalasan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Plaosan" title="Candi Plaosan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Candi Plaosan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan" title="Candi Prambanan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Candi Prambanan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sewu" title="Candi Sewu"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Candi Sewu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Mendut" title="Candi Mendut"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Candi Mendut</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Pawon" title="Candi Pawon"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Candi Pawon</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, dan tentu saja yang paling kolosal adalah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Borobudur" title="Candi Borobudur"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Candi Borobudur</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Candi megah yang dibangun oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sailendrawangsa" title="Sailendrawangsa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sailendrawangsa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> ini telah ditetapkan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/UNESCO" title="UNESCO"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">UNESCO</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/PBB" title="PBB"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PBB</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">) sebagai salah satu warisan budaya dunia.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Kepustakaan</span></b></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Marwati Poesponegoro & Nugroho Notosusanto. 1990. <i>Sejarah Nasional Indonesia Jilid II</i>. Jakarta: Balai Pustaka</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Purwadi. 2007. <i>Sejarah Raja-Raja Jawa</i>. Yogyakarta: Media Ilmu</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Slamet_Muljana" title="Slamet Muljana"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Slamet Muljana</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. 2005. <i>Menuju Puncak Kemegahan</i> (terbitan ulang 1965). Yogyakarta: LKIS</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Slamet Muljana. 1979. <i>Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya</i>. Jakarta: Bhratara</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Slamet Muljana. 2006. <i>Sriwijaya</i> (terbitan ulang 1960). Yogyakarta: LKIS</span></li>
</ul><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 24pt;">KERAJAAN</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 28pt;"> <b>MATARAM KUNO</b></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 28pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerajaan Mataram Kuno (abad ke-8) adalah kerajaan Hindu di Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur). Berdasarkan catatan yang terdapat pada prasassti yang ditemukan, Kerajaan Mataram Kuno bermula sejak pemerintahan Raja Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Ia memerintah Kerajaan Mataram Kuno hingga 732M.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Atas :</span></i></b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> Komplek Candi Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah, merupakan peninggalan candi Hindu pada masa Kerajaan Mataram Kuno.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berdiri sejak awal abad ke-8. Pada awal berdirinya, kerjaan ini berpusat di Jawa Tengah. Akan tetapi, pada abad ke-10 pusat Kerajaan Mataram Kuno pindah ke Jawa Timur. Kerajaan Mataram Kuno mempunyai dua latar belakang keagamaan yang berbedaa, yakni agama Hindu dan Buddha. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Peninggalan bangunan suci dari keduanya antara lain ialah Candi Geding Songo, kompleks Candi Dieng, dan kompleks Candi Prambanan yang berlatar belakang Hindu. Adapun yang berlatar belakang agama Buddha antara lain ialah Candi Kalasan, Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu, dan Candi Plaosan. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 13.5pt;">Kerajaan Mataram di Jawa Tengah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerajaan Mataram Kuno yang berpusat di Jawa Tengah terdiri dari dua <i>wangsa</i> (keluarga), yaitu <i>wangsa</i> Sanjaya dan Sailendraa. Pendiri <i>wangsa</i> Sanjaya adalah Raja Sanjaya. Ia menggantikan raja sebelumnya, yakni Raja Sanna. Konon, Raja Sanjaya telah menyelamatkan Kerajaan Mataram Kuno dari kehancuran setelah Raja Sanna wafat. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Setelah Raha Sanjaya wafat, kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno dipegang oleh Dapunta Sailendra, pendiri <i>wangsa</i> Sailendra. Para raja keturunan <i>wangsa</i> Sanjaya seperti Sri Maharaja Rakai Panangkaran, Sri Maharaja Rakai Panunggalan, Sri Maharaja Rakai Warak, dan Sri Maharaja Rakai Garung merupakan raja bawahan dari <i>wangsa</i> Sailendra. Oleh Karena adanya perlawanan yang dilakukan oleh keturunan Raja Sanjaya, Samaratungga (raja <i>wangsa</i> Sailendra) menyerahkan anak perempuannya, Pramodawarddhani, untuk dikawinkan dengan anak Rakai Patapan, yaitu Rakai Pikatan (<i>wangsa</i> Sanjaya). </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rakai Pikatan kemudian menduduki takhta Kerajaan Mataram Kuno. Melihat keadaan ini, adik Pramodawarddhani, yaitu Balaputeradewa, mengadakan perlawanan namun kalah dalam peperangan. Balaputeradewa kemudian melarikan diri ke P. Sumatra dan menjadi raja Sriwijaya. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada masa Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung Dharmodaya Mahasambu berkuasa, terjadi perebutan kekuasaan di antara para pangeran Kerajaan Mataram Kuno. Ketika Sri Maharaja Rakai Sumba Dyah Wawa berkuasa, kerajaan ini berakhir dengan tiba-tiba. Diduga kehancuran kerajaan ini akibat bencana alam karena letusan G. Merapi, Magelang, Jawa Tengah. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 13.5pt;">Kerajaan Mataram di Jawa Timur</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Setelah terjadinya bencana alam yang dianggap sebagai peristiwa <i>pralaya</i>, maka sesuai dengan landasan kosmologis harus dibangun kerajaan baru dengan <i>wangsa</i> yang baru pula. Pada abad ke-10, cucu Sri Maharaja Daksa, Mpu Sindok, membangun kembali kerajaan ini di Watugaluh (wilayah antara G. Semeru dan G. Wilis), Jawa Timur. Mpu Sindok naik takhta kerajaan pada 929 dan berkuasa hingga 948. Kerajaan yang didirikan Mpu SIndok ini tetap bernama Mataram. Dengan demikian Mpu Sindok dianggap sebagai cikal bakal <i>wangsa</i> baru, yaitu <i>wangsa</i> Isana. Perpindahan kerajaan ke Jawa Timur tidak disertai dengan penaklukan karena sejak masa Dyah Balitung, kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno telah meluass hingga ke Jawa Timur. Setelah masa pemerintahan Mpu Sindok terdapat masa gelap sampai masa pemerintahan Dharmawangsa Airlangga (1020). Sampai pada masa ini Kerajaan Mataram Kuno masih menjadi saatu kerajaan yang utuh. Akan tetapi, untuk menghindari perang saudara, Airlangga membagi kerajaan menjadi dua, yaitu Kerajaan Pangjalu dan Janggala. <br />
<br />
<br />
<br />
</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Atas:</span></i></b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> Candi Plaosan di Klaten, Jawa Tengah, salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang berlatar agama Buddha.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> <br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Atas :</span></i></b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> Arca Raja Airlangga, raja terakhir Kerajaan Mataram Kuno Jawa Timur, di Candi Belahan. Arca ini kini disimpan di Museum Trowulan.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><i><span style="color: blue; font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;">TAHUKAH KAMU</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> <br />
</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Bencana alam karena letusan G. Merapi yang mengakibatkan berakhirnya Kerajaan Mataram Kuno dianggap sebagai <i>paralaya</i> atau kehancuran dunia.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Atas :</span></i></b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"> Candi Gedong Songo di Ungaran, Jawa Tengah, merupakan candi peninggalan Kerjaan Mataram Kuno.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 10pt;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 7.5pt;">Sumber :</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 7.5pt;"> Syukur, Abdul, <b><i>Ensiklopedi Umum untuk Pelajar</i></b> , Jilid 6, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 2005. Halaman 161.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24pt;"><span> </span>Kerajaan Kadiri</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 16pt; line-height: 115%;">Kerajaan Kediri</span> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">( Panjalu ) Ibu Kotanya Di Daha</span></div><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pembagian yang dilakukan air langga ternyata masih menumbulkan rasa ketidak puasan di antara keturunannya. Hal tersebut disebabkan karena dari segi ekonomi di pandang lebih menguntungkan jenggala, karena jenggala ( singosari ) menguasai pedalaman yang subur dan daerah pesisir dengan baik sehingga jenggala dapat hidup agraris dan maritime. Sedangkan Kediri hanya agraris saja.</span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kerajaan Kadiri</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> atau <b>Kerajaan Panjalu</b>, adalah sebuah kerajaan yang terdapat di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" title="Jawa Timur"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jawa Timur</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota <b>Daha</b>, yang terletak di sekitar </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Kediri" title="Kota Kediri"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kota Kediri</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> sekarang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Masa-masa awal Kerajaan Panjalu atau Kadiri tidak banyak diketahui. Prasasti Turun Hyang II (1044) yang diterbitkan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Janggala" title="Kerajaan Janggala"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerajaan Janggala</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> hanya memberitakan adanya perang saudara antara kedua kerajaan sepeninggal </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Airlangga" title="Airlangga"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Airlangga</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sejarah Kerajaan Panjalu mulai diketahui dengan adanya prasasti Sirah Keting tahun 1104 atas nama </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Jayawarsa" title="Sri Jayawarsa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Jayawarsa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Raja-raja sebelum </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Jayawarsa" title="Sri Jayawarsa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Jayawarsa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> hanya </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Samarawijaya" title="Sri Samarawijaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Samarawijaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang sudah diketahui, sedangkan urutan raja-raja sesudah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Jayawarsa" title="Sri Jayawarsa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Jayawarsa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> sudah dapat diketahui dengan jelas berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerajaan Panjalu di bawah pemerintahan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Jayabhaya" title="Sri Jayabhaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Jayabhaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> berhasil menaklukkan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Janggala" title="Kerajaan Janggala"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerajaan Janggala</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dengan semboyannya yang terkenal dalam prasasti Ngantang (1135), yaitu <i>Panjalu Jayati</i>, atau <i>Panjalu Menang</i>.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada masa pemerintahan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Jayabhaya" title="Sri Jayabhaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Jayabhaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> inilah, Kerajaan Panjalu mengalami masa kejayaannya. Wilayah kerajaan ini meliputi seluruh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan beberapa pulau di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusantara" title="Nusantara"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nusantara</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, bahkan sampai mengalahkan pengaruh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Sriwijaya" title="Kerajaan Sriwijaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerajaan Sriwijaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra" title="Sumatra"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sumatra</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Hal ini diperkuat </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kronik_Cina" title="Kronik Cina"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">kronik Cina</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> berjudul <i>Ling wai tai ta</i> karya Chou Ku-fei tahun 1178, bahwa pada masa itu negeri paling kaya selain </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cina" title="Cina"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Cina</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> secara berurutan adalah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arab" title="Arab"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Arab</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra" title="Sumatra"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sumatra</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Saat itu yang berkuasa di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arab" title="Arab"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Arab</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> adalah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bani_Abbasiyah" title="Bani Abbasiyah"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bani Abbasiyah</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> ada Kerajaan Panjalu, sedangkan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatra" title="Sumatra"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sumatra</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dikuasai </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Sriwijaya" title="Kerajaan Sriwijaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerajaan Sriwijaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penemuan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Tondowongso" title="Situs Tondowongso"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Situs Tondowongso</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> pada awal tahun 2007, yang diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Kadiri diharapkan dapat membantu memberikan lebih banyak informasi tentang kerajaan tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Karya Sastra Zaman Kadiri</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Seni sastra mendapat banyak perhatian pada zaman Kerajaan Panjalu-Kadiri. Pada tahun 1157 </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kakawin_Bharatayuddha" title="Kakawin Bharatayuddha"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kakawin Bharatayuddha</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> ditulis oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mpu_Sedah&action=edit&redlink=1" title="Mpu Sedah (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mpu Sedah</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan diselesaikan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Panuluh" title="Mpu Panuluh"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mpu Panuluh</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Kitab ini bersumber dari </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mahabharata" title="Mahabharata"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mahabharata</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang berisi kemenangan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pandawa" title="Pandawa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pandawa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> atas </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Korawa" title="Korawa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Korawa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, sebagai kiasan kemenangan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Jayabhaya" title="Sri Jayabhaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Jayabhaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> atas </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Janggala" title="Janggala"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Janggala</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Selain itu, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mpu_Panuluh" title="Mpu Panuluh"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mpu Panuluh</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> juga menulis </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kakawin_Hariwangsa" title="Kakawin Hariwangsa"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kakawin Hariwangsa</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ghatotkachasraya&action=edit&redlink=1" title="Ghatotkachasraya (halaman belum tersedia)"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ghatotkachasraya</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Terdapat pula pujangga zaman pemerintahan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Kameswara" title="Sri Kameswara"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Kameswara</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> bernama </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mpu_Dharmaja&action=edit&redlink=1" title="Mpu Dharmaja (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mpu Dharmaja</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang menulis </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kakawin_Smaradahana" title="Kakawin Smaradahana"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kakawin Smaradahana</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Kemudian pada zaman pemerintahan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kertajaya" title="Kertajaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kertajaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> terdapat pujangga bernama </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mpu_Monaguna&action=edit&redlink=1" title="Mpu Monaguna (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mpu Monaguna</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang menulis </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumanasantaka&action=edit&redlink=1" title="Sumanasantaka (halaman belum tersedia)"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sumanasantaka</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mpu_Triguna&action=edit&redlink=1" title="Mpu Triguna (halaman belum tersedia)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mpu Triguna</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang menulis </span><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kresnayana&action=edit&redlink=1" title="Kresnayana (halaman belum tersedia)"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kresnayana</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Runtuhnya Kediri</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Museum_f%C3%BCr_Indische_Kunst_Dahlem_Berlin_Mai_2006_040.jpg&filetimestamp=20060519014500"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;"> </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Museum_f%C3%BCr_Indische_Kunst_Dahlem_Berlin_Mai_2006_040.jpg&filetimestamp=20060519014500" title=""Perbesar" "><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;"> </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Arca Buddha Vajrasattva zaman Kadiri, abad X/XI, koleksi Museum für Indische Kunst, Berlin-Dahlem, Jerman.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerajaan Panjalu-Kadiri runtuh pada masa pemerintahan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kertajaya" title="Kertajaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kertajaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, dan dikisahkan dalam </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pararaton" title="Pararaton"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pararaton</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nagarakretagama" title="Nagarakretagama"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nagarakretagama</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada tahun 1222 </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kertajaya" title="Kertajaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kertajaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> sedang berselisih melawan kaum </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Brahmana" title="Brahmana"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">brahmana</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang kemudian meminta perlindungan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ken_Arok" title="Ken Arok"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ken Arok</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> akuwu </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumapel" title="Tumapel"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tumapel</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Kebetulan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ken_Arok" title="Ken Arok"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ken Arok</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> juga bercita-cita memerdekakan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumapel" title="Tumapel"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tumapel</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang merupakan daerah bawahan Kadiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perang antara Kadiri dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumapel" title="Tumapel"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tumapel</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> terjadi dekat desa Ganter. Pasukan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ken_Arok" title="Ken Arok"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ken Arok</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> berhasil menghancurkan pasukan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kertajaya" title="Kertajaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kertajaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Dengan demikian berakhirlah masa Kerajaan Kadiri, yang sejak saat itu kemudian menjadi bawahan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumapel" title="Tumapel"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tumapel</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> atau </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singhasari" title="Singhasari"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Singhasari</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Setelah Ken Arok mengangkat Kertajaya, Kadiri menjadi suatu wilayah dibawah kekuasaan Singhasari. Ken Arok mengangkat <b>Jayasabha</b>, putra Kertajaya sebagai bupati Kadiri. Tahun 1258 Jayasabha digantikan putranya yang bernama <b>Sastrajaya</b>. Pada tahun 1271 Sastrajaya digantikan putranya, yaitu </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jayakatwang" title="Jayakatwang"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jayakatwang</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Jayakatwang memberontak terhadap Singhasari yang dipimpin oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kertanegara" title="Kertanegara"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kertanegara</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, karena dendam masa lalu dimana leluhurnya Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok. Setelah berhasil membunuh Kertanegara, Jayakatwang membangun kembali Kerajaan Kadiri, namun hanya bertahan satu tahun dikarenakan serangan gabungan yang dilancarkan oleh pasukan Mongol dan pasukan menantu Kertanegara, </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Wijaya" title="Raden Wijaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Raden Wijaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18pt;">Raja-Raja yang Pernah Memerintah Daha</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berikut adalah nama-nama raja yang pernah memerintah di Daha, ibu kota Kadiri:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt;">1. Pada saat Daha menjadi ibu kota kerajaan yang masih utuh</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Airlangga" title="Airlangga"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Airlangga</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, merupakan pendiri kota Daha sebagai pindahan kota </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kahuripan" title="Kahuripan"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kahuripan</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Ketika ia turun takhta tahun 1042, wilayah kerajaan dibelah menjadi dua. Daha kemudian menjadi ibu kota kerajaan bagian barat, yaitu Panjalu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menurut </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nagarakretagama" title="Nagarakretagama"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nagarakretagama</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, kerajaan yang dipimpin </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Airlangga" title="Airlangga"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Airlangga</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> tersebut sebelum dibelah sudah bernama Panjalu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt;">2. Pada saat Daha menjadi ibu kota Panjalu</span></b></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Samarawijaya" title="Sri Samarawijaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Samarawijaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, merupakan putra </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Airlangga" title="Airlangga"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Airlangga</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang namanya ditemukan dalam prasasti Pamwatan (1042).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Jayawarsa" title="Sri Jayawarsa"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Jayawarsa</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, berdasarkan prasasti Sirah Keting (1104). Tidak diketahui dengan pasti apakah ia adalah pengganti langsung </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Samarawijaya" title="Sri Samarawijaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Samarawijaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> atau bukan.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Bameswara" title="Sri Bameswara"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Bameswara</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, berdasarkan prasasti Padelegan I (1117), prasasti Panumbangan (1120), dan prasasti Tangkilan (1130).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Jayabhaya" title="Sri Jayabhaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Jayabhaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, merupakan raja terbesar Panjalu, berdasarkan prasasti Ngantang (1135), prasasti Talan (1136), dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kakawin_Bharatayuddha" title="Kakawin Bharatayuddha"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kakawin Bharatayuddha</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> (1157).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Sarweswara" title="Sri Sarweswara"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Sarweswara</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, berdasarkan prasasti Padelegan II (1159) dan prasasti Kahyunan (1161).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Aryeswara" title="Sri Aryeswara"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Aryeswara</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, berdasarkan prasasti Angin (1171).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Gandra" title="Sri Gandra"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Gandra</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, berdasarkan prasasti Jaring (1181).</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Kameswara" title="Sri Kameswara"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sri Kameswara</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, berdasarkan prasasti Ceker (1182) dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kakawin_Smaradahana" title="Kakawin Smaradahana"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kakawin Smaradahana</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kertajaya" title="Kertajaya"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kertajaya</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, berdasarkan prasasti Galunggung (1194), Prasasti Kamulan (1194), prasasti Palah (1197), prasasti Wates Kulon (1205), </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nagarakretagama" title="Nagarakretagama"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Nagarakretagama</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">, dan </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pararaton" title="Pararaton"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pararaton</span></i></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><span style="font-size: 24pt; line-height: 115%;">Kerajaan Singosari</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><table align="right" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(249, 249, 249); border-collapse: collapse; border: medium none; margin-bottom: 9.75pt; margin-left: 12pt; width: 264px;"><tbody>
<tr> <td colspan="2" style="border: medium none; padding: 3pt;"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt;">Kerajaan Tumapel (Singhasari)</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="padding: 3pt;"> <div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Locator_singhasari.png&filetimestamp=20060417015548"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt; text-decoration: none;"> </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"><br />
<i>Lokasi pusat Kerajaan Singhasari</i></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 3pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">MasaBerdirinya</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div></td> <td style="padding: 3pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1222" title="1222"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">1222</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">-</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1292" title="1292"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">1292</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 3pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Didahului oleh</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div></td> <td style="padding: 3pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kadiri" title="Kerajaan Kadiri"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Kadiri</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 3pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Digantikan oleh</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div></td> <td style="padding: 3pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Majapahit" title="Majapahit"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Majapahit</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 3pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ibu_kota" title="Ibu kota"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Ibu kota</span></b></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div></td> <td style="padding: 3pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Kutaraja, Singhasari</span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 3pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama" title="Agama"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Agama</span></b></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div></td> <td style="padding: 3pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hindu" title="Hindu"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Hindu</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"><br />
</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Buddha" title="Buddha"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Buddha</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"></span></div></td> </tr>
<tr> <td nowrap="nowrap" style="padding: 3pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Pemerintahan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"><br />
-Raja pertama<br />
-Raja terakhir</span></div></td> <td nowrap="nowrap" style="padding: 3pt;" valign="top"> <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Monarki" title="Monarki"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Monarki</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"><br />
</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ken_Arok" title="Ken Arok"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Ken Arok</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"> (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1222" title="1222"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">1222</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">-</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1227" title="1227"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">1227</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">)<br />
</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kertanagara" title="Kertanagara"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">Kertanagara</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;"> (</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1268" title="1268"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">1268</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">-</span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1292" title="1292"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">1292</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11.5pt;">)</span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Prajnaparamita_Java_Side_Detail.JPG&filetimestamp=20101105191645"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;"> </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Prajnaparamita_Java_Side_Detail.JPG&filetimestamp=20101105191645" title=""Perbesar" "><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; text-decoration: none;"> </span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Arca </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prajnaparamita" title="Prajnaparamita"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Prajnaparamita</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> ditemukan dekat candi Singhasari dipercaya sebagai arca perwujudan Ken Dedes (koleksi Museum Nasional Indonesia). Keindahan arca ini mencerminkan kehalusan seni budaya Singhasari.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kerajaan Singhasari</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> atau sering pula ditulis <b>Singasari</b> atau <b>Singosari</b>, adalah sebuah kerajaan di </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur" title="Jawa Timur"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jawa Timur</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> yang didirikan oleh </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ken_Arok" title="Ken Arok"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ken Arok</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> pada tahun </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1222" title="1222"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1222</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Singosari,_Malang" title="Singosari, Malang"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Singosari, Malang</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0cm; text-indent: 0cm;"><br />
</div>edi maskubhttp://www.blogger.com/profile/07583867869761617798noreply@blogger.com0